BENTUK SASTRA HIKAYAT
(Matius 8:23-27)
I. PENDAHULUAN.
A. Pengantar.
Hidup
ini adalah sebuah perjuangan, banyak masalah dan tantangan yang dihadapi oleh
setiap orang yang percaya. Badai kehidupan sering menghantam kita tanpa
kompromi. Jika ada orang yang kalah, mungkin hal ini disebabkan karena beratnya tantangan itu sendiri, namun sering juga disebabkan karena orang
itu sendiri yang tidak kuat. Makalah ini tidak membicarakan orang yang kalah,
tetapi membicarakan orang yang telah menang atas pencobaan, menang atas masalah dan menang atas penderitaan yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang berkuasa atas alam semesta dan segala makhluk
takluk di bawah kaki-Nya.
B. Konteks Historis (khusus)
1. Pribadi-pribadi yang terlibat:
a. Tuhan Yesus: Dia baru
saja dideklarasikan oleh Allah Bapa sebagai Anak Allah: “Inilah AnakKu yang kekasih, kepadaNya Aku
berkenan” (Mt. 3:17), yang kemudian oleh Iblis disebut dalam
pencobaanya (ay.2,4).
b. Murid-murid: Dua belas
murid yang dipilih Tuhan Yesus (Mat 4:18-22)
mereka dipanggil
untuk menyertai Dia secara dekat dan
terus menerus.[1]
2. Waktu kejadian:
Waktu kejadian adalah pada waktu petang (Markus
8:35).[2]
Waktu Yesus dan murid-murid-Nya menyeberangi danau
Galilea. Yesus bertolak dari Kapernaum (Mat 8:5) menuju ke daerah Gadara (Mat
8:28).
3.
Tempat dimana kejadian terjadi:
Peristiwa angin
ribut yang diredakan ini terjadi di danau Galilea. Laut atau danau Galilea
hanya kecil saja, panjangnya sekitar 20 km, dan lebarnya sekitar 12 km.[3]
C. Konteks horizontal:
Ceritera tentang Angin
ribut diredakan juga terdapat di ke dua Injil (Markus 4:35-41 dan Lukas
8:22-25). Ceritera di Injil Lukas memiliki kesamaan ceritera baik dari segi
pribadi yang terlibat, tempat dan waktu. Berbeda dengan yang ditulis dalam
Injil Markus, cerita ini diceritakan lebih lengkap dan hidup di dalam Injil
Markus. Dalam Injil Markus sangat jelas bahwa di awal cerita disampaikan bahwa
Yesus bersama murid-murid-Nya pergi meninggalkan orang banyak dan di belakang
cerita ada laporan orang yang menjadi saksi mata.
D. Konteks Vertikal:
Sebelum
Yesus dan murid-murid-Nya menyeberang, Ia dikelilingi oleh orang banyak
Yang
mengharapkan mujizat kesembuhan dari Yesus dan kemudian ada seorang ahli
Taurat yang ingin mengikut Yesus (Mat 8:18-19). Setelas Yesus
menyeberangi danau
Galilea sampailah Yesus di daerah Gadara (Mat 8:28) Yesus pun di
sambut dengan
seorang yang kerasukan dan Yesus menyembuhkannya.
E. Garis besar perikop (Mt. 4: 1-11)
1.
Pendahuluan (ay. 23)
2.
Datangnya angina ribut (ay. 24)
3.
Murid-murid datang meminta
tolong kepada Yesus (ay. 25)
4.
Yesus menghardik angina
rebut (ay. 26)
5.
Penutup (reaksi para murid)
(ay. 27)
II. PENYELIDIKAN.
A. Pendahuluan (ay. 23)
Ayat 23: Lalu Yesus naik ke dalam perahu
dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
Yesus memilih
pergi melalui jalur air, meskipun sebenarnya Yesus bias menyeberang melalui
jalan darat, Ia memilih menyeberang danau supaya bias mendapat kesempatan untuk
menunjukkan bahwa bahwa Ia adalah Allah atas lautan. Dan memperlihatkan bahwa
bagi-Nyalah segala kuasa baik di sorga maupun di bumi takluk di bawah kaki
Yesus (Matius 28:18). Murid-murid-Nya tetap mengikuti Yesus dan tetap dekat
dengan Yesus.
B. Datangnya angin ribut (ay. 24)
Ayat 24: Sekonyong-konyong mengamuklah
angin rebut di danau itu, sehingga perahu itu ditembus gelomban, tetapi Yesus
tidur.
Angin rebut itu
dating secara tiba-tiba, Yesus sebenarnya bias mencegah datangnya angina rebut
itu atau mengambil alih melalui jalan lain yang lebih tenang, tetapi Yesus
membiarkan angina rebut itu menyerang perahu yang dinaiki, dan di katakana
bahwa pada waktu perahu itu di terpa angin ribut, Yesus sedang tidur. Dengan
angina rebut tersebut untuk memperlihatkan kemuliaan-Nya dan untuk meneguhkan
iman para murid.
C.
Murid-murid dating meminta
tolong kepada Yesus. (ay. 25)
Ayat 25: Maka datanglah
murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”
Murid-murid
ketakutan padahal sebelumnya mereka adalah pelaut tetapi ketika saat iytu
mereka ketakutan. Dan dalam ketakutan mereka dating kepada Yesus Guru mereka
memohon kepada Yesus karena mereka percaya bahwa Ia dapat menyelamatkan mereka,
dan mereka memohon supaya Ia mau melakukannya. Pekerjaan Yesus dating ke dunia
hanya untuk menyelamatkan, tetapi hanya orang yang berseru kepada nama Tuhan
akan diselamatkan (Kis. 2:21).
D.
Yesus menghardik angin rebut.
(ay. 26)
Ayat 26: Ia berkata kepada mereka:
“Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik
angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Para murid
berteriak meminta pertolongan kepada Yesus, bersyukur ketika Yesus ada
ditengah-tengah mereka. Tetapi Yesus menegur mereka karena mereka kurang
percaya. Hal itu menggambarkan bahwa setiap orang yang dasarnya mempunyai
kepercayaan yang sungguh kepada Yesus, seringkali dalam kesukaran-kesukaran
masih memperlihatkan sikap percaya yang kurang.[4]
Setelah menegor para murid, Yesus menghardik angin rebut dan kemudian danau itu
menjadi teduh dan tenang. Seringkali dalam Perjanjian Lama “laut” merupakan lambang
untuk kuasa-kuasa yang membahayakan.[5]
E.
Penutup (Reaksi para murid)
(ay. 27)
Ayat 27: Dan heranlah orang-orang itu, katanya:
“Orang apakah Dia ini, sehingga angin
dan
danaupun taat kepada-Nya.
Para
murid tercengang setelah melihat bahwa angin dan danau itu taat kepada Yesus
Kristus. Padahal kehidupan para murid sebelum mengikut Yesus adalah sebagai
nelayan, tetapi belum pernah melihat angin rebut yang tiba-tiba berubah menjadi
sangat teduh. Atas kejadian ini mereka yakin bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan
karena Ia memiliki kuasa bahkan untuk memerintah angin dan danau. Dating dan
perginya angin saja kita tidak tahu (Yoh 3:8), apalagi untuk mengendalikannya;
tetapi Dia yang mengeluarkan angin dari dalam perbendaharaan-Nya (Maz 135:7),
juga akan mengumpulkannya kembali dalam genggaman-Nya (Ams 30:4).
PELAJARAN
ROHANI SECARA UMUM.
1.
Allah bekerja bersama-sama
untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Dia (Rm. 8: 28). Para
murid harus melihat sendiri bahwa Yesus Kristus berkuasa atas alam semesta.
2.
Pakailah selengkap senjata
Allah termasuk pedang Roh yaitu Firman Allah yang sanggup mematahkan serangan
Iblis (Ef. 6: 17).
3.
Allah mengajarkan kita untuk
memiliki iman yang aktif (Lukas 7:9)
4.
Sadarlah dan berjaga-jagalah,
Lawanmu si Iblis berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum dan mencari
orang yang dapat ditelannya (1 Pet. 5: 8).
IMPLIKASI
THEOLOGIS.
1.
Tuhan menguji hambaNya untuk
menunjukkan kualitasnya di hadapan
Allah.
2.
Setan berusaha untuk menjatuhkan
hamba-hamba Tuhan agar rencana Allah gagal.
3.
Pertolongan kita datangnya
hanya dari Tuhan Yesus Kristus.
4.
Betapa besarnya pencobaan, dengan
iman dan dalam kuasa Roh Kudus seorang hamba Tuhan bisa mengalahkannya.
III. KESIMPULAN
Allah,
melalui Roh Kudus sering membawa hamba-hamba-Nya untuk masuk kedalam pengujian-Nya
melalui berbagai macam bentuk dan cara. Banyak masalah, tantangan, ujian dan
cobaan yang akan di hadapi, badai apapun yang kita hadapi jika ada Yesus
Kristus bersama dengan kita maka aka nada damai dalam hidup kita. Tetapi Tuhan
menjanjikan kemenangan bagi mereka yang sungguh-sungguh percaya dan berharap
hanya kepada Tuhan Yesus Kristus.
IV. DAFTAR
RUJUKAN.
- Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Injil Matius Fs 1-10 (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1983)
- Henry, Mattew, Injil Matius 1-14 (Surabaya: Momentum, 2007)
- J.J de Heer, Injil Matius I (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982)
[1] Mattew Henry, Injil Matius
1-14 (Surabaya: Momentum, 2007) 135.
[2] J.J de Heer, Injil Matius I (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1982) 142.
[3] William Barclay, Pemahaman
Alkitab Setiap Hari Injil Matius Fs 1-10 (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1983)
514.
[4] J.J de Heer, Injil Matius I (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1982) 143.
[5] Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar