Pengkhotbah menuliskan bahwa "Untuk segala sesuatu ada waktunya" (Pengkh 3). Waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Ada waktunya untuk lahir dan ada waktunya akan mati. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90:12)
Apakah selama ini kita sudah sungguh-sungguh menghargai waktu yang Tuhan berikan?
Atau, apakah selama ini kita sudah menyia-nyiakan dan mempermainkan waktu dengan sembrono?
Waktu tidak akan pernah kembali ke belakang, waktu selalu konsisten berjalan ke depan. Perlu kita tahu bahwa semakin hari kita semakin mendekati kematian. Itulah mengapa di dunia ini banyak sekali "penyesalan". Karena manusia tidak dapat mempergunakan waktunya sebaik mungkin.
Yang menjadi masalah sekarang adalah, manusia sudah mulai kehilangan waktu bersama dengan Tuhan.
Hiruk pikuk dunia dan perkembangan teknologi menjadikan manusia semakin hari semakin ekstrim. Eksrim dalam bekerja dan ekstrim dalam bermain dengan teknologi. Masing-masing manusia sibuk dengan kehidupannya sendiri.
Apa penyebabnya? PENYEBABNYA ADALAH KEKUATIRAN HIDUP.
Kekuatiran hidup menjadikan manusia tidak dapat fokus dengan Tuhan dan lebih mementingkan hal-hal duniawi.
Belajar dari kisah Maria dan Marta.
Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
Tidak ada waktu yang terbaik selain waktu bersama Tuhan. ( Lukas 10:39)
Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." ( Lukas 10:40-42 )
Sering kita disibukkan dengan hal-hal yang bukan prioritas sehingga kita kehilangan yang prioritas. Sehingga waktu untuk Tuhan semakin lama semakin habis karena kesibukan, karena karier dan lain sebagainya.
Tidak sedikit manusia yang dulunya sering membaca dan merenungkan Firman Tuhan sekarang mulai merasakan kemalasan dan kejenuhan. Manusia yang dulunya sering berdoa dan berpuasa mulai kehilangan waktu untuk berdoa apalagi berpuasa. Manusia yang dulunya rajin kegereja sekarang malas kegereja. Bahkan hamba Tuhan mulai sibuk khotbah keliling dari mimbar satu ke mimbar yang lain dan sibuk dengan jadwal pelayanan yang begitu padat sehingga waktu bersekutu dengan Tuhan mulai berkurang. Pelayanan memang sangat penting tetapi jangan sampai karena kesibukan pelayanan, kita kehilangan waktu perdekutuan pribadi kita dengan Tuhan Yesus Kristus.
Bersyukurlah karena Tuhan masih memberikan waktu hidup untuk anda, karena belum tentu anda masih hidup esok hari, begitu juga saya.
Prioritas utama kehidupan rohani kita adalah mempergunakan waktu yang ada untuk terus menerus menjalin relasi dari hati ke hati dengan Tuhan Yesus Kristus.
Brother John.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar