Slogan "Manusia tidak bisa hidup tanpa uang" lebih populer dari pada slogan "Manusia tidak bisa hidup tanpa Tuhan". Itulah realita kehidupan di dunia yang semakin hari semakin sulit dan berat.
Kita sebagai manusia yang percaya kepada Kristus dipanggil bukan untuk kaya secara duniawi melainkan kaya secara rohani (2 Kor 8:9). Kaya secara rohani tidak dapat diidentikkan dengan kaya materi seperti yang diajarkan oleh penganut teologi kemakmuran yang menyesatkan.
Markus 8:36 berbunyi: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya." Tidak sedikit orang merasa takut dan ragu-ragu selama hidup didunia ini, sehingga banyak cara dilakukannya untuk menutupi kekuatiran dan keraguannya.
Masalah lain yang berkenaan dengan uang adalah orang-orang yang mengaku "anak-anak Tuhan" juga melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Misalnya dalam pelayanan yang menuntut Persembahan Kasih. Bukan hanya kaum awam tetapi para hamba Tuhan pun juga mulai menduakan Tuhan dengan uang (Matius 6:24). Banyak yang bertingkah seperti itu sehingga bukan hanya dipemerintahan saja yang banyak tikus-tikus berdasi, di dalam gereja dan lembaga-lembaga Kristen pun sekarang banyak tikus-tikus bertoga.
Tidak sedikit orang Kristen yang jatuh karena korupsi uang gereja. Tidak sedikit pendeta yang hancur hidup dan pelayanannya karena korupsi dan mencuri uang pelayanan.
Dimana integritas seorang hamba Tuhan, jika para panutan sudah menyimpang motivasinya?!?!?!?!?
Tidak sedikit pelayan yang malas melayani lagi jika Persembahan kasihnya sedikit apalagi persembahan kasihnya tidak ada. Bahkan ada hamba Tuhan yang bertanya dulu kepada hamba Tuhan lain:"kalau khotbah disana "PK"nya berapa??". Ada juga yang menggerutu:"Sudah jauh-jauh, beli bensin sendiri, uang transport sendiri tapi Persembahan Kasih tidak ada". Itulah "hamba-hamba Tuhan" masa kini.
"Hamba Tuhan sekarang sulit hidup tanpa gaji" bahkan bersaing dengan pegawai negeri, akhirnya saling bersaing untuk mendapatkan kedudukan dalam kepengurusan Gereja atau Yayasan Kristen untuk mendapatkan gaji paling tinggi, ada rumah dinasnya, apalagi ada bonus pensiunnya dan gajinya naik tiap tahun. Lebih senang lagi kalau bisa jalan-jalan dengan uang gereja atau yayasan, dengan alasan pelayanan "sambil liburan". Apalagi bantuan dana misi dari sponsorshipnya besar, bisa lah sedikit masuk kantong pribadi.
Uang...uang...uang...uang...uang!?!?!?!?!?!?!?!?
Karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka (1 Tim 6:10).
Kekayaan Rohani yaitu memiliki Yesus Kristus sebagai satu-satunya sumber hidup, untuk apa kita punya segalanya dibumi tetapi hidup kita tidak berkenan dihadapan Tuhan. Bukannya menjadi berkat malah menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Jangan mengatakan kita cinta Tuhan jika kita juga cinta uang.
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu (Ibrani 13:5).
Tuhan yang memanggil kita untuk melayani, bukan uang yang memanggil kita. Kalau motivasi hidup dan pelayanan kita mulai menyimpang kepada uang, BERTOBATLAH!!!!
Penyebabnya adalah tuntutan GENGSI dan kebutuhan hidup!
Tidak bercermin kepada Yesus Kristus yang sangat miskin secara manusiawi ketika di dunia, lahir di dalam kandang, bahkan kandang milik orang lain dan matipun di kuburan milik orang lain.
Jika anda memiliki Yesus Kristus, anda memiliki segala-galanya dan itu CUKUP.
Manusia masih bisa hidup tanpa uang, tapi manusia tidak bisa hidup tanpa Tuhan.
Hamba Tuhan masih bisa melayani tanpa uang, tapi hamba Tuhan tidak bisa melayani tanpa Tuhan.
Uang memang perlu, tetapi uang bukan Prioritas. Uang bukan tujuan pelayanan. Uang adalah penunjang pelayanan selama dipergunakan sebagaimana mestinya dengan dasar kejujuran dihadapan Tuhan dan dihadapan manusia.
Mari kita semua menjadi umat Tuhan dan hamba Tuhan yang takut akan Tuhan, jujur dan setia sampai mati.
Brother John