Jumat, 08 Juni 2018

Hidup ini Adalah Kesempatan

Akhir-akhir ini sering saya dengar banyak orang suka menyanyikan dan mendengarkan nyanyian "Hidup ini adalah kesempatan" karya Pdt. Surbakti.

Kesempatan untuk apa? Untuk melayani Tuhan.
Melayani Tuhan yang seperti apa? Memberitakan Injil

Apakah harus menjadi Pendeta? Apakah harus sekolah teologia? Tidak harus.

Semua orang Kristen sejati dipanggil Tuhan untuk memberitakan Injil. Itulah pelayanan yang Tuhan kehendaki, beritakan Injil.

Apa itu Injil? Apakah surat Matius sampai Yohanes saja yang disebut Injil?

Surat Matius sampai Yohanes disebut Injil karena menceritakan seluruh riwayat Yesus Kristus. Tetapi Injil bukan hanya keempat surat itu tetapi dari Kejadian sampai Wahyu berbicara tentang Injil.

Kata 'Injil’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu ευαγγέλιον/euangelion yang berarti "kabar baik" atau "berita baik" atau "berita suka cita.” Kabar baik yang dimaksud di sini adalah kabar tentang kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia, (Dia mati disalib sebagai korban dan bangkit dari kematian dan naik ke sorga) untuk melakukan karya penyelamatan bagi manusia berdosa. Itulah Injil yang benar (true Gospel).

Itulah Injil yang harus diberitakan oleh SEMUA ORANG KRISTEN SEJATI.

Jangan mengatakan diri sudah menjadi orang Kristen sejati kalau belum memberitakan Injil dan melakukan yang terbaik dalam selama hidup anda untuk Tuhan.

Jadi hidup ini adalah kesempatan untuk melayani Tuhan dengan memberitakan Injil.

Jangan berkedok "pelayan Tuhan" tapi sesungguhnya melakukan pelayanan untuk melayani diri sendiri dan memperkaya diri. Itu sudah menyimpang.

Pelayanan anda adalah GAGAL jika anda lebih dikenal dari pada Tuhan Yesus Kristus, tetapi pelayanan anda BERHASIL jika Tuhan Yesus Kristus lebih dikenal dari pada anda.

Hari ini adalah kesempatan untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan.
Belum tentu kita masih bernafas esok hari.

Brother John

Cinta Itu Butuh Pengorbanan

Slogan "Cinta itu butuh pengorbanan" sangat sering dikatakan oleh kalangan anak-anak muda. Apalagi dua sejoli yang sedang di landa asmara. Berkorban uang, waktu, sekolah, pekerjaan dan berkorban segala-galanya demi orang yang dikasihinya.

Sungguh alangkah indahnya jika slogan itu diterapkan dalam kehidupan rohani. "Cinta kepada Tuhan itu butuh pengorbanan". Ada harga yang harus dibayar ketika menjadi anak Tuhan. Ada yang diusir dari keluarga, ada yang diancam mau dibunuh, ada yang dianiaya di dalam keluarga, ada yang dipecat dari pekerjaan, ada yang dikucilkan dari lingkungan sosial.

Berapa harga yang harus dibayar? Harganya adalah seluruh hidup kita bahkan nyawa kita.

Yesus Kristus telah rela menyerahkan nyawaNya kepada Allah Bapa supaya kita manusia yang berdosa beroleh anugerah keselamatan oleh Yesus Kristus di dalam iman kepada kematian dan kebangkitanNya, itulah pengorbanan yang sejati yang seharusnya menjadi teladan bagi kita sebagai orang-orang yang setia.

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Karena cinta dan kasihNya yang begitu besar kepada manusia ciptaanNya, Allah mengaruniakan AnakNya satu-satunya yaitu Yesus Kristus.

Jadi jika anda dengan mulut anda mengatakan bahwa "aku mengasihi Tuhan"; "aku cinta Tuhan" tapi dalam hidup anda masih menjadi penikmat dosa, tapi dalam hidup anda jarang berdoa, tapi dalam hidup anda tidak membaca dan merenungkan bahkan tidak melakukan firman Tuhan, tapi dalam hidup masih membenci sesamanya, tapi dalam hidup anda tidak memberitakan Injil yang benar itu semua adalah "OMONG KOSONG", sesungguhnya anda tidak mengasihi Tuhan.
Yohanes 14:21
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
1 Yohanes 5:2
Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.

Tuhan sudah memberikan yang terbaik, apakah kita sudah memberikan yang terbaik untuk Tuhan atau memberikan yang terbaik untuk diri kita sendiri!?!?!?!?

Tidak cukup berkorban waktu, tidak cukup berkorban harta, tidak cukup berkorban pekerjaan, tidak cukup berkorban cita-cita dan tidak cukup berkorban masa depan.

Tuhan mengasihi kita bukan dengan perkataan saja tetapi dengan tindakan.
Tuhan mengasihi kita tidak setengah-setengah tetapi dengan penuh.

Jangan mengasihi Tuhan hanya dengan mulut dan pikiran saja.
Jangan mengasihi Tuhan hanya dengan setengah hati.

Markus 12:30
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

Brother John

Senin, 04 Juni 2018

Keselamatan dan Kekudusan

Mungkin di satu sisi ada beberapa orang memiliki pandangan bahwa kekudusan dijadikan syarat untuk memperoleh keselamatan dan di sisi lain ada yang memiliki pandangan bahwa kekudusan merupakan buah dari keselamatan,
Mana yang benar?

Sebagai seorang Kristen sejati sudah seharusnya hidup dalam kekudusan tetapi bukan memandang kekudusan itu sebagai syarat untuk mendapatkan keselamatan melainkan sebagai BUAH dari anugerah keselamatan di dalam Kristus Yesus.

KEKUDUSAN Merupakan PANGGILAN dan PERINTAH yang jelas di dalam Alkitab. (1 Ptr 1:13-16; 1 Tes 4:7; Ibrani 12:14, etc.)

Hubungan antara keselamatan dan kekudusan adalah seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Jika kekudusan menjadi syarat keselamatan, maka kekudusan yang seperti apa yang harus di miliki seseorang sehingga dapat memperoleh keselamatan? Apakah kita sudah lebih kudus daripada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi? (Band. Matius 5:20).

Jadi, jika ada pengajaran yang mengajarkan untuk hidup kudus supaya selamat, maka itu adalah ajaran SESAT. Kekudusan tidak membawa kepada keselamatan.

Hidup dalam kekudusan bukan hanya bicara tentang masalah moralitas saja tetapi juga hal-hal praktis dalam kehidupan kita sehari-hari.

Apakah kekudusan dikerjakan oleh diri kita sendiri? TIDAK.
Allah yang menguduskan kita setelah kita sungguh-sungguh bertobat, percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat ke dalam hati kita.

Ciri-ciri orang Kristen yang sudah mengalami Pengudusan:
1. Dibebaskan dari sifat dosa
2. Hatinya disucikan
3. Dipenuhi kasih Allah dan dipenuhi Roh Kudus
4. Memiliki tanda hidup yaitu buah Roh
5. Benci untuk berbuat dosa

PENTING: Bukan karena kita hidup dalam kekudusan maka kita beroleh keselamatan melainkan karena kita telah memperoleh keselamatan sebagai anugerah cuma-cuma dari Allah Bapa di dalam kematian dan kebangkitan Kristus Yesus maka sudah SEHARUSNYA kita hidup dalam kekudusan.

Kekudusan itu KEHARUSAN bukan pilihan.

Brother John

Jumat, 01 Juni 2018

Uang...uang....uang....

Slogan "Manusia tidak bisa hidup tanpa uang" lebih populer dari pada slogan "Manusia tidak bisa hidup tanpa Tuhan". Itulah realita kehidupan di dunia yang semakin hari semakin sulit dan berat.

Kita sebagai manusia yang percaya kepada Kristus dipanggil bukan untuk kaya secara duniawi melainkan kaya secara rohani (2 Kor 8:9). Kaya secara rohani tidak dapat diidentikkan dengan kaya materi seperti yang diajarkan oleh penganut teologi kemakmuran yang menyesatkan.

Markus 8:36 berbunyi: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya." Tidak sedikit orang merasa takut dan ragu-ragu selama hidup didunia ini, sehingga banyak cara dilakukannya untuk menutupi kekuatiran dan keraguannya.

Masalah lain yang berkenaan dengan uang adalah orang-orang yang mengaku "anak-anak Tuhan" juga melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Misalnya dalam pelayanan yang menuntut Persembahan Kasih. Bukan hanya kaum awam tetapi para hamba Tuhan pun juga mulai menduakan Tuhan dengan uang (Matius 6:24). Banyak yang bertingkah seperti itu sehingga bukan hanya dipemerintahan saja yang banyak tikus-tikus berdasi, di dalam gereja dan lembaga-lembaga Kristen pun sekarang banyak tikus-tikus bertoga.

Tidak sedikit orang Kristen yang jatuh karena korupsi uang gereja. Tidak sedikit pendeta yang hancur hidup dan pelayanannya karena korupsi dan mencuri uang pelayanan.

Dimana integritas seorang hamba Tuhan, jika para panutan sudah menyimpang motivasinya?!?!?!?!?

Tidak sedikit pelayan yang malas melayani lagi jika Persembahan kasihnya sedikit apalagi persembahan kasihnya tidak ada. Bahkan ada hamba Tuhan yang bertanya dulu kepada hamba Tuhan lain:"kalau khotbah disana "PK"nya berapa??". Ada juga yang menggerutu:"Sudah jauh-jauh, beli bensin sendiri, uang transport sendiri tapi Persembahan Kasih tidak ada". Itulah "hamba-hamba Tuhan" masa kini.

"Hamba Tuhan sekarang sulit hidup tanpa gaji" bahkan bersaing dengan pegawai negeri, akhirnya saling bersaing untuk mendapatkan kedudukan dalam kepengurusan Gereja atau Yayasan Kristen untuk mendapatkan gaji paling tinggi, ada rumah dinasnya, apalagi ada bonus pensiunnya dan gajinya naik tiap tahun. Lebih senang lagi kalau bisa jalan-jalan dengan uang gereja atau yayasan, dengan alasan pelayanan "sambil liburan". Apalagi bantuan dana misi dari sponsorshipnya besar, bisa lah sedikit masuk kantong pribadi.

Uang...uang...uang...uang...uang!?!?!?!?!?!?!?!?

Karena akar dari segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka (1 Tim 6:10).

Kekayaan Rohani yaitu memiliki Yesus Kristus sebagai satu-satunya sumber hidup, untuk apa kita punya segalanya dibumi tetapi hidup kita tidak berkenan dihadapan Tuhan. Bukannya menjadi berkat malah menjadi batu sandungan bagi banyak orang. Jangan mengatakan kita cinta Tuhan jika kita juga cinta uang.

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu (Ibrani 13:5).

Tuhan yang memanggil kita untuk melayani, bukan uang yang memanggil kita. Kalau motivasi hidup dan pelayanan kita mulai menyimpang kepada uang, BERTOBATLAH!!!!

Penyebabnya adalah tuntutan GENGSI dan kebutuhan hidup!

Tidak bercermin kepada Yesus Kristus yang sangat miskin secara manusiawi ketika di dunia, lahir di dalam kandang, bahkan kandang milik orang lain dan matipun di kuburan milik orang lain.

Jika anda memiliki Yesus Kristus, anda memiliki segala-galanya dan itu CUKUP.

Manusia masih bisa hidup tanpa uang, tapi manusia tidak bisa hidup tanpa Tuhan.
Hamba Tuhan masih bisa melayani tanpa uang, tapi hamba Tuhan tidak bisa melayani tanpa Tuhan.

Uang memang perlu, tetapi uang bukan Prioritas. Uang bukan tujuan pelayanan. Uang adalah penunjang pelayanan selama dipergunakan sebagaimana mestinya dengan dasar kejujuran dihadapan Tuhan dan dihadapan manusia.

Mari kita semua menjadi umat Tuhan dan hamba Tuhan yang takut akan Tuhan, jujur dan setia sampai mati.

Brother John

BUKTI KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS

BUKTI-BUKTI KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS 1. Yesus Lahir Seperti Manusia Lainnya. Yesus lahir dari seorang wanita (Galatia 4:4). Kenyataa...