Kamis, 21 September 2017

MAZMUR 23:1-6



Mazmur 23:1-6



I.                   PENDAHULUAN

A.    Pengantar

Semua orang pasti pernah merasakan pertolongan Tuhan. Seberat apapun masalah yang dihadapi, sesulit apapun perjalanan hidup yang dilalui, pasti tetap akan ada jalan yang terbuka sehingga kita dapat melewati masa-masa yang sukar itu. Tuhan tahu dalam keterbatasan kita, Tuhan tahu dalam setiap pergumulan kita. Tetapi percayalah, sekali-kali Tuhan tidak akan pernah meninggalkan orang yang setia.

B.     Konteks Historis

1.      Konteks Historis Umum

a.       Jenis Mazmur :

Mazmur Nyanyian Iman



b.      Penulis: Daud

Daud adalah seorang Raja Israel yang menggantikan Saul. Dia dilahirkan di Betlehem, Efrata, di wilayah Yehuda (I Samuel 17:12). Ayahnya bernama Isai. Ia adalah putra bungsu dari 8 anak laki-laki Isai (I Samuel 16:10, I Tawarikh 2:13-15). Ia mempunyai 2 saudara perempuan yaitu Zeruya dan Abigail (I Tawarikh 2:16). Masa remajanya dilewatinya sebagai seorang gembala kambing domba (I Samuel 16:11). Daud adalah seorang muda Israel yang mengalahkan Goliat salah seorang tentara perang yang berperawakan besar dari Filistin (I Samuel 17). Daud jatuh ke dalam dosa perzinahan bersama dengan Batsyeba, ibu dari Salomo yang akhirnya akan menjadi Raja menggantikan Daud. (II Samuel 12:1-25)

c.       Alamat                        : Tujuan Mazmur dipanjatkan kepada TUHAN (bersifat sangat pribadi)

d.      Waktu Mazmur ditulis:

Tidak dapat diketahui secara pasti kapan mazmur ini dikarang oleh Daud.

e.       Alasan mengapa Mazmur ini ditulis:

Beberapa ahli berpendapat bahwa Raja Daud ketika masih muda “menggembalakan kambing domba” milik ayahnya (I Samuel 16:11), yang melukiskan hubungan khas antara Tuhan dengan orang yang diurapi-Nya.[1] Penafsir lain menempatkan penulisan Mazmur tersebut sehubungan dengan pemberontakan Absalom terhadap Daud, ayahnya (II Samuel 15-17).[2]

f.        Garis besar perikop

a.       Pemeliharaan TUHAN kepada Daud (ayat 1-3)

b.      Perlindungan TUHAN kepada Daud (ayat 4)

c.       Persekutuan TUHAN kepada Daud (ayat 5-6)



II.             PENYELIDIKAN

Ayat 1, sangat jelas penekanan kata diayat ini bukan pada “aku” tetapi menekankan kepada “TUHAN” yang disebut oleh Daud sebagai gembala[3], dari sejak zaman bapa leluhur, Allah disamakan dengan gembala (Kejadian 49:24, 48:15). Tuhan bertindak sebagai gembala yang memimpin umat-Nya dan setiap orang yang beriman. Daud menyadari bahwa Tuhan tetap ada dan senantiasa akan membantunya secara nyata, seperti halnya ketika Daud masih muda. Daud tidak kekurangan apapun yang diperlukan bagi pelaksanaan kehendak Allah dalam kehidupannya.[4]



Ayat 2 & 3, Kata-kata ini dilatarbelakangi oleh pengalaman panjang Daud yang sangat mempercayai Allah. Hubungan yang berharga antara bangsa Israel dengan Allah cocok sebagai suatu realisasi individu. Gambaran tentang gembala yang setia merupakan satu contoh pemeliharaan penuh perhatian dan penjagaan tak berkesudahan. Secara naluriah, domba percaya bahwa gembala akan menyediakan segala yang diperlukan untuk hari esok. Ciri paling khusus dari metafora yang panjang ini ialah bimbingan yang bijaksana dari sang gembala. Dia membimbing ke tempat yang tenang dan Yang menyegarkan, melewati pergumulan-pergumulan hidup, dan melalui tempat-tempat berbahaya. Dengan demikian gembala menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup dan melindungi dari rasa takut akan bahaya.[5] Dalam Injil Yesus pun melukiskan kesukaan gembala dan Allah, bila seekor domba yang hilang ditemukan kembali (Lukas 15:4-7). Dan menyamakan diri-Nya dengan gembala yang dinubuatkan oleh Zakharia (Markus 14:27). Tetapi jauh dari pada itu Yesus berfirman dalam Yohanes 10 “Akulah gembala yang baik”.



Ayat 4 & 5, dalam ayat ini Daud mengutarakan iman dan kepercayaan pribadinya dalam kuasa Allah untuk melindunginya. Dia melihat kuasa Allah itu bagaikan tongkat dan gada yang akan melindungi dan membela dia.[6] Allah, melalui Kristus dan oleh Roh Kudus, demikian memperhatikan setiap anak-Nya sehingga Ia ingin mengasihi, memelihara, melindungi, membimbing, dan dekat dengan anak itu, sebagaimana dilakukan oleh seorang gembala yang baik dengan domba-dombanya sendiri. Orang percaya adalah domba-domba Tuhan. Kita adalah milik-Nya dan menjadi sasaran khusus kasih sayang dan perhatian-Nya. Sekalipun "kita sekalian sesat seperti domba" (Yes 53:6), Tuhan telah menebus kita dengan darah-Nya yang tercurah (1Pet 1:18-19), dan kini kita menjadi milik-Nya. Selaku domba-domba Allah kita dapat menagih janji-janji mazmur ini waktu kita menanggapi suara-Nya dan mengikut Dia.



Ayat 6, Akhirnya Tuhan berbuat lebih banyak bagi Daud. Tuhan memberikan kelimpahan kepada Daud dan mengurapinya dengan kehormatan. Daud merasakan kepuasan yang tak terkatakan dan penuh dengan kemuliaan. Anugerahnya tidak akan pernah habis sampai selama-lamanya. Dan iman Daud bahwa sampai akhirnya Tuhan akan membawanya ke dalam rumah Allah yang abadi dan kekal.





III.          PELAJARAN ROHANI SECARA UMUM

1.      Tuhan pasti akan memelihara anak-anak-Nya, dan pemeliharaan-Nya adalah sempurna. (ayat 1-3)

2.      Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya jatuh sampai tergeletak, pasti Tuhan akan melindungi dan menopang dengan tangan kanan-Nya yang membawa kepada kemenangan. (ayat 4-5)

3.      Kehidupan yang kekal bersama Tuhan akan diterima oleh orang-orang yang setia memegang janji Tuhan sampai akhir hidupnya. (ayat 6)



IV.          IMPLIKASI THEOLOGIS

1.      Iman kepada Tuhan Yesus akan menjadi pengharapan yang pasti. (Mazmur 119:116)

2.      Hanya dekat dengan Tuhan hidup kita akan tenang. (Mazmur 62:1)

3.      Tidak perlu kuatir akan masa depan karena Tuhan ada bersama dengan kita. (Amsal 23:18)



V.             KESIMPULAN

      Tuhan akan terus memelihara, melindungi, dan selalu bersama dengan orang-orang yang rendah hati dan tahu mengucap syukur. Dia Allah yang setia, tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian dan bukan hanya setia tetapi Dia akan menyediakan apapun yang kita butuhkan asalkan kita tahu bagaimana harus menyenangkan hati Tuhan dengan kehidupan kita dan menyatakan kemuliaan-Nya sampai akhir hidup kita.



VI.          DAFTAR KEPUSTAKAAN

Alkitab Edisi Studi, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010.

Barclay, Ian. Bagiku, Dialah segala-Nya (Ulasan Mazmur 23). Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 1989.

Barth, Marie C. & B.A. Pareira. Tafsiran Alkitab “Kitab Mazmur 1-72”.Jakarta:

BPK Gunung Mulia, 1999.

Horton, M. Stanley. Mazmur-mazmur yang terkenal. Malang:Gandum Mas, 1983.

Wycliffe, Garis Besar Mazmur,

Diambil dari Alkitab penuntun hidup berkelimpahan. Sabda (OLB Versi

Indonesia) 043.



[1] Marie C. Barth & B.A. Pareira, Tafsiran Alkitab “Kitab Mazmur 1-72”, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999) 291.
[2] Ian Barclay, Bagiku, Dialah segala-Nya (Ulasan Mazmur 23). (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989) 7.
[3] Gembala …jalan: TUHAN sebagai raja merupakan tema yang sering muncul dalam Mazmur. Para raja dikenal sebagai gembala bagi rakyat. Tanggung jawab mereka ialah menyejahterakan dan melindungi rakyat mereka (Yehez. 31:1-16). Inilah yang Allah lakukan  di sini: menyediakan makanan, minuman, bimbingan dan perlindungan. (dikutip dari: Alkitab Edisi Studi, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010) 888).
[4] Diambil dari Alkitab penuntun hidup berkelimpahan. Sabda (OLB Versi Indonesia) 043.
[5] Wycliffe, Garis Besar Mazmur,
[6] Stanley M. Horton, Mazmur-mazmur yang terkenal, (Malang:Gandum Mas, 1983) 29.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKTI KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS

BUKTI-BUKTI KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS 1. Yesus Lahir Seperti Manusia Lainnya. Yesus lahir dari seorang wanita (Galatia 4:4). Kenyataa...