Mazmur 23:1-6
I.
PENDAHULUAN
A.
Pengantar
Semua orang pasti pernah
merasakan pertolongan Tuhan. Seberat apapun masalah yang dihadapi, sesulit
apapun perjalanan hidup yang dilalui, pasti tetap akan ada jalan yang terbuka
sehingga kita dapat melewati masa-masa yang sukar itu. Tuhan tahu dalam
keterbatasan kita, Tuhan tahu dalam setiap pergumulan kita. Tetapi percayalah,
sekali-kali Tuhan tidak akan pernah meninggalkan orang yang setia.
B. Konteks Historis
1. Konteks Historis
Umum
a.
Jenis
Mazmur :
Mazmur Nyanyian Iman
b.
Penulis: Daud
Daud adalah seorang Raja Israel yang menggantikan
Saul. Dia dilahirkan di Betlehem, Efrata, di wilayah Yehuda (I Samuel 17:12). Ayahnya bernama Isai. Ia adalah putra bungsu dari 8 anak
laki-laki Isai (I Samuel 16:10, I Tawarikh 2:13-15). Ia mempunyai 2
saudara perempuan yaitu Zeruya dan Abigail (I
Tawarikh 2:16).
Masa remajanya dilewatinya sebagai seorang gembala kambing domba (I Samuel 16:11). Daud adalah seorang muda Israel
yang mengalahkan Goliat salah seorang tentara perang yang berperawakan besar
dari Filistin (I Samuel 17). Daud jatuh ke dalam dosa perzinahan bersama dengan
Batsyeba, ibu dari Salomo yang akhirnya akan menjadi Raja menggantikan Daud.
(II Samuel 12:1-25)
c.
Alamat :
Tujuan Mazmur dipanjatkan kepada TUHAN (bersifat sangat pribadi)
d.
Waktu Mazmur ditulis:
Tidak dapat
diketahui secara pasti kapan mazmur ini dikarang oleh Daud.
e.
Alasan mengapa Mazmur ini ditulis:
Beberapa ahli berpendapat bahwa Raja Daud ketika masih
muda “menggembalakan kambing domba” milik ayahnya (I Samuel 16:11), yang
melukiskan hubungan khas antara Tuhan dengan orang yang diurapi-Nya.[1] Penafsir
lain menempatkan penulisan Mazmur tersebut sehubungan dengan pemberontakan
Absalom terhadap Daud, ayahnya (II Samuel 15-17).[2]
f.
Garis besar perikop
a.
Pemeliharaan TUHAN
kepada Daud (ayat 1-3)
b.
Perlindungan TUHAN
kepada Daud (ayat 4)
c.
Persekutuan TUHAN
kepada Daud (ayat 5-6)
II.
PENYELIDIKAN
Ayat 1, sangat jelas penekanan kata diayat ini bukan pada
“aku” tetapi menekankan kepada “TUHAN” yang disebut oleh Daud sebagai gembala[3], dari
sejak zaman bapa leluhur, Allah disamakan dengan gembala (Kejadian 49:24,
48:15). Tuhan bertindak sebagai gembala yang memimpin umat-Nya dan setiap orang
yang beriman. Daud menyadari bahwa Tuhan tetap ada dan senantiasa akan
membantunya secara nyata, seperti halnya ketika Daud masih muda. Daud tidak
kekurangan apapun yang diperlukan bagi pelaksanaan kehendak Allah dalam
kehidupannya.[4]
Ayat 2 & 3, Kata-kata ini dilatarbelakangi oleh pengalaman panjang
Daud yang sangat mempercayai Allah. Hubungan yang berharga
antara bangsa Israel dengan Allah cocok sebagai suatu realisasi individu.
Gambaran tentang gembala yang setia merupakan satu contoh pemeliharaan penuh
perhatian dan penjagaan tak berkesudahan. Secara naluriah, domba percaya bahwa
gembala akan menyediakan segala yang diperlukan untuk hari esok. Ciri paling
khusus dari metafora yang panjang ini ialah bimbingan yang bijaksana dari sang gembala.
Dia membimbing ke tempat yang tenang dan Yang menyegarkan, melewati
pergumulan-pergumulan hidup, dan melalui tempat-tempat berbahaya. Dengan
demikian gembala menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup dan melindungi dari rasa
takut akan bahaya.[5] Dalam Injil Yesus pun melukiskan kesukaan gembala dan
Allah, bila seekor domba yang hilang ditemukan kembali (Lukas 15:4-7). Dan
menyamakan diri-Nya dengan gembala yang dinubuatkan oleh Zakharia (Markus
14:27). Tetapi jauh dari pada itu Yesus berfirman dalam Yohanes 10 “Akulah
gembala yang baik”.
Ayat 4 & 5, dalam ayat ini Daud mengutarakan iman dan
kepercayaan pribadinya dalam kuasa Allah untuk melindunginya. Dia melihat kuasa
Allah itu bagaikan tongkat dan gada yang akan melindungi dan membela dia.[6] Allah,
melalui Kristus dan oleh Roh Kudus, demikian memperhatikan setiap anak-Nya
sehingga Ia ingin mengasihi, memelihara, melindungi, membimbing, dan dekat
dengan anak itu, sebagaimana dilakukan oleh seorang gembala yang baik dengan
domba-dombanya sendiri. Orang percaya adalah domba-domba Tuhan. Kita adalah
milik-Nya dan menjadi sasaran khusus kasih sayang dan perhatian-Nya. Sekalipun
"kita sekalian sesat seperti domba" (Yes 53:6), Tuhan telah menebus
kita dengan darah-Nya yang tercurah (1Pet 1:18-19), dan kini kita menjadi milik-Nya.
Selaku domba-domba Allah kita dapat menagih janji-janji mazmur ini waktu kita
menanggapi suara-Nya dan mengikut Dia.
Ayat 6, Akhirnya Tuhan berbuat lebih banyak bagi Daud. Tuhan
memberikan kelimpahan kepada Daud dan mengurapinya dengan kehormatan. Daud
merasakan kepuasan yang tak terkatakan dan penuh dengan kemuliaan. Anugerahnya
tidak akan pernah habis sampai selama-lamanya. Dan iman Daud bahwa sampai
akhirnya Tuhan akan membawanya ke dalam rumah Allah yang abadi dan kekal.
III.
PELAJARAN ROHANI SECARA UMUM
1. Tuhan pasti akan memelihara anak-anak-Nya, dan
pemeliharaan-Nya adalah sempurna. (ayat 1-3)
2. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya jatuh sampai
tergeletak, pasti Tuhan akan melindungi dan menopang dengan tangan kanan-Nya
yang membawa kepada kemenangan. (ayat 4-5)
3. Kehidupan yang kekal bersama Tuhan akan diterima oleh
orang-orang yang setia memegang janji Tuhan sampai akhir hidupnya. (ayat 6)
IV.
IMPLIKASI THEOLOGIS
1. Iman kepada Tuhan Yesus akan menjadi pengharapan yang
pasti. (Mazmur 119:116)
2. Hanya dekat dengan Tuhan hidup kita akan tenang.
(Mazmur 62:1)
3. Tidak perlu kuatir akan masa depan karena Tuhan ada
bersama dengan kita. (Amsal 23:18)
V.
KESIMPULAN
Tuhan akan terus memelihara, melindungi, dan selalu
bersama dengan orang-orang yang rendah hati dan tahu mengucap syukur. Dia Allah
yang setia, tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian dan bukan hanya setia
tetapi Dia akan menyediakan apapun yang kita butuhkan asalkan kita tahu
bagaimana harus menyenangkan hati Tuhan dengan kehidupan kita dan menyatakan
kemuliaan-Nya sampai akhir hidup kita.
VI.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Alkitab Edisi Studi, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010.
Barclay, Ian. Bagiku, Dialah
segala-Nya (Ulasan Mazmur 23). Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1989.
Barth, Marie C. & B.A. Pareira. Tafsiran
Alkitab “Kitab Mazmur 1-72”.Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1999.
Horton, M. Stanley. Mazmur-mazmur
yang terkenal. Malang:Gandum Mas, 1983.
Wycliffe, Garis Besar Mazmur,
Diambil dari Alkitab penuntun hidup berkelimpahan. Sabda (OLB Versi
Indonesia) 043.
[1] Marie C.
Barth & B.A. Pareira, Tafsiran Alkitab “Kitab Mazmur 1-72”, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1999) 291.
[2] Ian
Barclay, Bagiku, Dialah segala-Nya
(Ulasan Mazmur 23). (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989) 7.
[3] Gembala …jalan: TUHAN sebagai raja merupakan tema yang sering muncul
dalam Mazmur. Para raja dikenal sebagai gembala bagi rakyat. Tanggung jawab mereka
ialah menyejahterakan dan melindungi rakyat mereka (Yehez. 31:1-16). Inilah
yang Allah lakukan di sini: menyediakan
makanan, minuman, bimbingan dan perlindungan. (dikutip dari: Alkitab Edisi Studi, (Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia, 2010) 888).
[4] Diambil
dari Alkitab penuntun hidup berkelimpahan. Sabda (OLB Versi Indonesia) 043.
[5] Wycliffe, Garis Besar Mazmur,
[6] Stanley M.
Horton, Mazmur-mazmur yang terkenal, (Malang:Gandum
Mas, 1983) 29.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar