Selasa, 29 Mei 2018

Gereja Kristus

Gereja, baik dulu maupun masa kini, pada dasarnya adalah komunitas yg terbentuk oleh karya penebusan Yesus Kristus. Tetapi itu berbicara secara universal dan ideal, tanpa menunjuk pada gereja tertentu. Jika menunjuk kepada gereja "masa kini" maka perlu diselidiki ajaran atau doktrin dasar dari gereja tersebut, karena gereja "masa kini" memiliki perspektif doktrin/ pengajaran yang berbeda-beda (ada gereja yang ajarannya menyimpang dari kebenaran Alkitab - seperti SSY dan ada gereja-gereja "entertainment" yang "mengajarkan" bahasa roh).

Sebagai komunitas yg berdiri dan terbentuk karena karya penebusan Kristus (suatu kenyataan ilahi yang tidak tampak, yakni karya Allah yang menyelamatkan), Gereja selain menyelenggarakan persekutuan (dalam bagian ini dapat dikatakan bahwa gereja merupakan tanda dan sarana kesatuan mesra dengan Allah maupun kesatuan manusia satu sama lain), Gereja juga terus bertumbuh dlm kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yg dikerjakan melalui kehadiran dan pimpinan Roh Kudus (Roh Kudus itu membentuk orang-orang yang percaya kepada Kristus "yang telah memperoleh karya penebusan" menjadi gereja, menjadi umat kepunyaan Allah sendiri (1 Ptr 2:9) dan kepunyaan Yesus Kristus (bdk. Titus 2:13-14), selain itu gereja juga sebagai wadah anugerah itu dan bertanggung jawab untuk meneruskan karya penebusan itu kepada mereka yg masih ada di luar gereja.

Keadaan jaman turut mendesak Gereja untuk menunaikan tugas yaitu memberitakan karya keselamatan ini agar semua orang memperoleh kesatuan sepenuhnya dalam Kristus. Jadi dalam kata lain gereja bukan menyempurnakan karya Kristus, tetapi sebagai wadah yg menampung dan meneruskan karya keselamatan yg sdh sempurna oleh Kristus kepada orang yg belum mendengar atau belum percaya. Kehadiran Gereja menjadi "sarana" dan sekaligus "medium" keselamatan yang dianugerahkan Allah kepada manusia melalui Yesus Kristus dalam jaman dan tempat di mana Gereja mewujudkan diri  (Gereja sebagai sakramen dan sekaligus mediasi keselamatan mempunyai tugas sebagai medium yang menyalurkan karya kasih Allah kepada semua manusia tanpa terkecuali). Jadi gereja sebagai 'agen' yg melaluinya Tuhan terus berkarya untuk keselamatan semua orang.

Mari kita semua GEREJA-GEREJA ROHANI Kristus, kerjakan apa yang menjadi peran kita di tengah dunia yang semakin hari semakin gelap.

Jadilah gereja bagi keluarga, jadilah gereja ditengah pergaulan sosial, dan jadilah gereja dimanapun kita berada.

Brother John

Senin, 28 Mei 2018

Pengakuan Iman Rasuli

"Pengakuan Iman Rasuli"

Pada kesempatan kali ini kita akan sama-sama belajar tentang butir-butir Pengakuan Iman Rasuli.

Untuk melawan aliran-aliran sesat yang sudah berkembang dalam jemaat mula-mula (seperti Gnostik dan Doketisme) bapa-bapa gereja menyusun rumusan Pengakuan Iman Rasuli.  Tidak jelas sejak kapan Pengakuan Iman Rasuli dirumuskan, namun dalam surat Uskup Mercellus dari Ankyra yang hidup tahun AD 340 ditemukan kutipan rumusan Pengakuan Iman Rasuli tersebut dalam bahasa Yunani. Oleh Rufinus (meninggal AD 410) teksnya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan diberi judul Symbolum Apostolorum (Pengakuan Iman Para Rasuli) dan dibacakan dalam gereja-gereja Roma Khatolik. Sampai sekarang telah menjadi milik seluruh gereja di dunia.

Rumusan "Pengakuan Iman Rasuli" disebut Pengakuan karena berbentuk suatu pernyataan “Aku” dan disebut Pengakuan Iman karena si “Aku” ini menyatakan “Percaya” (Beriman). Dalam bahasa Arab disebut “Syahadat” dari kata “Asyhadu” artinya “Aku mengaku” atau “Aku Bersaksi”. Dan orang yang bersaksi atau mengaku ini disebut “Syahid”.

12 Pasal Pengakuan Iman Rasuli:
1. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan bumi.
2. Dan kepada Yesus Kristus AnakNya Yang Tunggal, Tuhan Kita.
3. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
4. Yang menderita sengsara dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan mati dan dikuburkan turun ke dalam kerajaan maut.
5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.
6. Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.
7. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
8. Aku percaya kepada Roh Kudus.
9. Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan Orang Kudus
10. Pengampunan Dosa.
11. Kebangkitan Tubuh.
12. dan Hidup Yang Kekal.

Bentuk dari Pengakuan Iman ini dapat kita katakan sebagai bentuk pengakuan yang berpolakan Tritunggal, yaitu :

a. Butir 1 Mengenai Allah, Bapa dan KaryaNya.
b. Butir 2 – 7 mengenai Yesus Kristus (Firman Allah) dan KaryaNya.
c. Butir 8 -12 mengenai Roh Kudus (Roh Allah) dan KaryaNya.

Salah satu keunikan Alkitab dan kekristenan adalah deklarasi Allah Tritunggal, Allah itu Satu Esensi (Hakikat) dan Tiga Personal. Keesaan Allah dinyatakan sebagai esensi-Nya atau keberadaan-Nya, sedangkan keragaman-Nya diekspresikan dalam tiga Personal.

Keunikan ini paling sulit diterima dan dipahami karena sifatnya yang supra rational (melampaui akal manusia) namun hal tersebut bukan berarti bertentangan dengan rasio (non contra rational).

Peran unik Allah Tritunggal melalui Alkitab sangat jelas sejak Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, sehingga memberikan pencerahan (enlightenment) bagi kita. Kunci untuk memahami peran Allah Tritunggal:
1. Kita harus kembali kepada Alkitab sebagai sumber pengajaran itu sendiri.
2. Kita harus menyadari bahwa kebenaran berasal dari Sang Pencipta, bukan ciptaan sehingga diperlukan sikap rendah hati.
3. Allah menyingkapkan diri-Nya dengan cara progressive revelation (pengwahyuan secara bertahap, makin lama makin jelas, bukan tiba-tiba turun dari langit).

Melalui Alkitab, Allah mendeklarasikan Diri sebagai Allah yang Esa (Ul.6: 4-5), IA pula memberitahu kita bahwa sejak permulaan ciptaan, bahkan sejak kekekalan Allah di dalam diriNya sendiri ada sebagai tiga personal (jamak, Kej. 1:26-27 yang memperlihatkan “KITA” menunjukkan posisi yang setara). Ada dalam tiga personal berbeda, tetapi bukan Allah yang dibagi tiga. (Ketiga personal itu adalah Esa dan tidak terpisahkan)

Alkitab secara utuh menggambarkan peran aktif Allah Tritunggal. Bila Allah tidak memperkenalkan Dirinya, maka tidak ada seorangpun yang mampu mengenal Allah yang Sejati.

Allah Bapa : Mencipta (Creator), kalau Allah tidak mencipta, maka tidak ada segala sesuatu yang ada.

Anak (Yesus Kristus-Firman) : Menebus (Redeemer), kalau Anak tidak menebus manusia berdosa maka tidak ada seorangpun yang bisa kembali kepada Allah Bapa.

Roh Kudus : Mewahyukan (Revealer), kalau Roh Kudus tidak mewahyukan maka tidak ada seorangpun yang bisa memiliki Firman untuk mengenal Bapa melalui Anak.

- Allah Bapa, Anak, Roh Kudus sama-sama mencipta (Bapa menjadi personal utama);
- Allah Bapa, Anak, Roh Kudus sama-sama menebus (Anak [Yesus Kristus] menjadi personal utama);
- Allah Bapa, Anak, Roh Kudus sama-sama mewahyukan (Roh Kudus menjadi personal utama).

Brother John

Minggu, 27 Mei 2018

Prioritas Waktu

Pengkhotbah menuliskan bahwa "Untuk segala sesuatu ada waktunya" (Pengkh 3). Waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Ada waktunya untuk lahir dan ada waktunya akan mati. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90:12)

Apakah selama ini kita sudah sungguh-sungguh menghargai waktu yang Tuhan berikan?
Atau, apakah selama ini kita sudah menyia-nyiakan dan mempermainkan waktu dengan sembrono?

Waktu tidak akan pernah kembali ke belakang, waktu selalu konsisten berjalan ke depan. Perlu kita tahu bahwa semakin hari kita semakin mendekati kematian. Itulah mengapa di dunia ini banyak sekali "penyesalan". Karena manusia tidak dapat mempergunakan waktunya sebaik mungkin.

Yang menjadi masalah sekarang adalah, manusia sudah mulai kehilangan waktu bersama dengan Tuhan.

Hiruk pikuk dunia dan perkembangan teknologi menjadikan manusia semakin hari semakin ekstrim. Eksrim dalam bekerja dan ekstrim dalam bermain dengan teknologi. Masing-masing manusia sibuk dengan kehidupannya sendiri.

Apa penyebabnya? PENYEBABNYA ADALAH KEKUATIRAN HIDUP.
Kekuatiran hidup menjadikan manusia tidak dapat fokus dengan Tuhan dan lebih mementingkan hal-hal duniawi.

Belajar dari kisah Maria dan Marta.
Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
Tidak ada waktu yang terbaik selain waktu bersama Tuhan. ( Lukas 10:39)
Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." ( Lukas 10:40-42 )

Sering kita disibukkan dengan hal-hal yang bukan prioritas sehingga kita kehilangan yang prioritas. Sehingga waktu untuk Tuhan semakin lama semakin habis karena kesibukan, karena karier dan lain sebagainya.

Tidak sedikit manusia yang dulunya sering membaca dan merenungkan Firman Tuhan sekarang mulai merasakan kemalasan dan kejenuhan. Manusia yang dulunya sering berdoa dan berpuasa mulai kehilangan waktu untuk berdoa apalagi berpuasa. Manusia yang dulunya rajin kegereja sekarang malas kegereja. Bahkan hamba Tuhan mulai sibuk khotbah keliling dari mimbar satu ke mimbar yang lain dan sibuk dengan jadwal pelayanan yang begitu padat sehingga waktu bersekutu dengan Tuhan mulai berkurang. Pelayanan memang sangat penting tetapi jangan sampai karena kesibukan pelayanan, kita kehilangan waktu perdekutuan pribadi kita dengan Tuhan Yesus Kristus.

Bersyukurlah karena Tuhan masih memberikan waktu hidup untuk anda, karena belum tentu anda masih hidup esok hari, begitu juga saya.

Prioritas utama kehidupan rohani kita adalah mempergunakan waktu yang ada untuk terus menerus menjalin relasi dari hati ke hati dengan Tuhan Yesus Kristus.

Brother John.

Tujuh Perkataan Salib (VII)

"Penyerahan Nyawa-Nya kepada Allah Bapa"

Tujuh perkataan salib yang terakhir adalah Lukas 23:46 “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Ayat tersebut jelas bahwa Yesus Kristus menyerahkan nyawanya kepada Allah Bapa bukan kepada Iblis.

Jadi jika ada pengajaran yang mengatakan bahwa Yesus Kristus menyerahkan nyawaNya kepada iblis adalah ajaran SESAT.

Kata-kata ini merupakan yang terakhir yang diucapkan oleh Tuhan Yesus diatas kayu salib sebelum kematianNya. Perkataan itu merupakan kutipan dari Mazmur 31:6. Doa ini konon dipakai sebagai doa oleh orang-orang percaya menjelang kematiannya.

Dari kata-kata tersebut perlu diperhatikan bahwa Yesus sendiri yang "menyerahkan nyawanya" kepada Bapa. Yesus berkuasa menyerahkan nyawaNya dan berkuasa mengambilnya kembali. Tak ada seorangpun yang berkuasa merapas nyawaNya dariNya (Yoh 10:17-18). Itulah sebabnya kita sebagai anak-anak Tuhan hanya tunduk dan takut akan Tuhan.

Hidup dan mati ada ditangan Tuhan, bukan ditangan manusia. Serahkan seluruh hidup kita kepada Dia. Serahkan seluruh masa depan kepada Dia yang sudah menetapkan yang terbaik bagi orang-orang yang sungguh-sungguh mengasihi dan berkenan Dia. (Maz 37:23)

Brother John

Tujuh Perkataan Salib (VI)

"Seruan Kemenangan"

Tujuh perkataan salib yang keenam adalah di Yohanes 19:30 “Sudah selesai.” Kata "Sudah Selesai" dalam bahasa Yunani adalah "Tetelestai" yang berarti sudah tuntas dan selesai secara lengkap dan sempurna tanpa kekurangan suatu apapun.

Yang dimaksud "Sudah selesai" di sini bukan sudah selesai penderitaanNya melainkan sudah selesai dalam melaksanakan misiNya yaitu menjadi korban untuk menanggung dosa umatNya.

Yesus Kristus telah menggenapi rencana Allah Bapa untuk membebaskan umatNya dari belenggu dosa, dan puncaknya adalah diatas kayu salib.

Yesus Kristus adalah seorang pemenang sejati, Dia bukan seorang pecundang sekalipun harus melewati salib. Sejak inkarnasiNya menjadi manusia, Dia tetap di jalur misiNya Allah Bapa sampai Dia menyelesaikannya dengan sempurna.

Bagaimana dengan kita? Tuhan menciptakan manusia bukan tanpa tujuan (Yeremia 1:5). Apakah kita sudah tahu apa tujuan hidup kita ada di dunia ini?

Tuhan punya misi melalui kita masing-masing di dunia ini (Misso Dei). Jangan menjadi pecundang dan pengecut dalam panggilan kita. Selain dari Yesus Kristus kita juga belajar kepada Paulus Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman ( 2 Timotius 4:7 ).

Tantangan apapun yang kita hadapi jangan pernah berhenti untuk melaksanakan misi Allah, teruslah berjuang sampai garis akhir kemenangan sejati dan kita dapat berkata "Sudah selesai".

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. (Efesus 5:15-17)

Brother John

Sabtu, 26 Mei 2018

Tujuh Perkataan Salib (V)

"Seruan tentang penderitaan Jasmani"

Perkataan salib yang kelima ada di Yohanes 19:28 “Aku haus!” Ini merupakan seruan penderitaan jasmani yang dialami Yesus Kristus dan satu-satunya perkataan Yesus yang berhubungan dengan kebutuhan jasmani. Kendatipun demikian Yesus tidak menyampaikan permintaan melainkan mengatakan suatu fakta dari yang dirasakanNya. Tetapi kemudian Yesus yang haus diberikan minum anggur asam dan menggenapi nubuatan mazmur 69:22.

Air merupakan kebutuhan primer bagi manusia, bahkan riset mengatakan bahwa 70-80% tubuh manusia adalah cairan. Dimanapun kita berada pasti membutuhkan air untuk mengobati dahaga kita, lebih baik tanpa makan daripada tanpa air.

Jika kita mengalegorikan kata "haus" dalam konteks rohani, maka dapat dikatakan bahwa sejak manusia jatuh kepada dosa, manusia haus akan kebenaran (Matius 5:6).

Kita tahu bahwa semua manusia telah jatuh dalam dosa dan tidak ada kebenaran dalam diri manusia karena kecenderungan kehendak hati manusia adalah kejahatan semata.

Penting bagi kita sebagai orang Kristen sejati harus menyadari bahwa kita butuh Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber kebenaran dalam hidup kita (Yoh. 14:6). Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? (Mazmur 42:1-2)

Seberapa besar kita memiliki kehausan akan Tuhan?

Tanda orang-orang yang haus akan Tuhan adalah:
1. Memiliki semangat membaca, merenungkan dan melakukan  (Firman Allah dalam perjalanan hidupnya. (Mazmur 119:105)
2. Memiliki semangat berdoa, bukan hanya berdoa untuk diri sendiri melainkan untuk orang lain (bahkan untuk musuh). (Matius 5:44, 1 Tes. 5:17; Ef 6:18)
3. Memiliki semangat untuk bersekutu dengan Tuhan, dengan saudara seiman dan orang-orang benar. (Kis 2:42; 1 Yoh 1:7)
4. Memiliki semangat untuk bersaksi dan memberitakan Injil yang benar. (Ef 6:15)

Brother John

Tujuh Perkataan Salib (IV)

"Seruan tentang penderitaan rohani"

Tujuh perkataan salib yang keempat adalah di dalam Matius 27:46 & Markus 15:34 “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Kalimat Yesus ini menjadi bahan pertanyaan sampai saat ini. Perkataan tersebut merupakan perkataan penderitaan rohani yang sedang dialamiNya. Ucapan ini merupakan perkataan yang sama dengan Mazmur 22:2.
Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa Yesus mengatakan bahwa Allah Bapa meninggalkan Dia?

Perlu diketahui bahwa Yesus Kristus memiliki dwi natur yaitu natur Ilahi dan natur manusiawi, jadi Yesus berkata seperti itu dari natur kemanusiawiNya. Karena keilahianNya tidak pernah meninggalkan Dia. Bukan berarti kemanusiaanMya terpisah dengan keilahianNya.
KeilahianNya tidak mengalami kematian karena keilahianNya adalah kekal. Memang ini tidak masuk akal budi/nalar manusia dan ini merupakan misteri bagi Allah.

Kelahiran Kristus ajaib, kematian Kristus ajaib. Siapakah Yesus? Waktu lahir-Nya, Kristus membawa terang kepada dunia yang gelap, tetapi waktu mati-Nya Kristus yang adalah terang dunia, ditimpa oleh gelapnya dosa dunia. Dia mengalami penderitaan rohani bukan karena Yesus berbuat dosa (1 Petrus 2:22) tetapi Dia menanggung dosa umatNya. Dunia menimpakan dosa kepada diri-Nya dan Dia dikucilkan oleh Allah, dan Yesus Kristus menerimanya.

Pada waktu Dia berteriak: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”, Kristus telah memberitahukan kepada kita bahwa perjalanan-Nya dari sorga mencari orang berdosa, telah sampai pada satu titik kebahayaan dan kesulitan serta kedalaman yang tidak akan bisa dicapai oleh manusia.

Ini merupakan penderitaan terberat di dunia, bukan hanya sekedar menderita secara fisik tetapi juga menderita secara spiritual. Ini adalah penderitaan rohani yang hanya bisa dialami oleh Yesus Kristus yang tidak berdosa.

Penderitaan terberat bukan ketika Dia dianiaya, dicambuk, dipukul tetapi ketika Dia MERASA ditinggalkan (dikucilkan) oleh Allah Bapa.

Jadi perlu kita ketahui bahwa penderitaan kita di dalam Kristus tidak sebanding dengan penderitaan yang akan dialami jika kita berada diluar kasih karunia Kristus.

Bersyukurlah jika anda harus menderita di dalam Kristus oleh karena Injil yang benar. Karena itu merupakan bukti bahwa anda adalah Pengikut Kristus yang sejati.

Brother John

Jangan Sesat

Kehidupan postmodern menantang manusia untuk berfikir lebih kritis. Bukan hanya di lingkungan sekuler, tetapi juga dilingkungan kekristenan. Mendekati kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali  muncul berbagai macam ajaran-ajaran yang terlihat "keren" tetapi menyimpang dari kebenaran Alkitab seperti SSY, Mormon, Hypergrace, dan masih banyak lagi. Rasul Paulus memperingatkan orang-orang Kristen agar tidak “diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan” (Efesus 4:14).

Kekristenan khususnya gereja-gereja saat ini sedang dilanda KRISIS PENGAJARAN yang berakibat kepada KRISIS IMAN yang berdampak kepada DEGRADASI SPIRITUAL. Gereja-gereja "mainstream" yang menekankan pentingnya pengajaran iman Kristen mulai tidak diminati oleh orang Kristen modern khususnya bagi kalangan muda. Gereja-gereja yang bercorak "entertainment" bak magnet yang sangat mudah dan cepat menarik jemaat-jemaat dari gereja-gereja lain. Gereja-gereja mulai meninggalkan pentingnya pengajaran iman Kristen dan lebih menekankan penerapan-penerapan "praktis".

Pengajaran merupakan PONDASI iman Kristen.

Waspada kepada pengajaran-pengajaran sesat. Anak-anak Tuhan dituntut untuk lebih peka dengan perkembangan pengajaran-pengajaran di era postmodern ini.

Apa yang harus kita lakukan?!?!?!?
1. Introspeksi Pengajaran kita. (Sudah benar atau Keliru)
Sejauh mana kita memiliki pengetahuan akan pengajaran kekristenan kita?

2. Uji setiap pengajaran yang kita terima.
Alkitab menjadi pedoman untuk menguji setiap pengajaran-pengajaran yang diterima.

Peran Hamba Tuhan:
1. Hamba Tuhan harus mengupgrade diri terhadap perkembangan zaman

2. Hamba Tuhan harus berperan aktif dalam menanamkan pengajaran-pengajaran iman Kristen kepada orang-orang yang dilayani (Katekisasi & PA)

3. Hamba Tuhan harus lebih menekankan kualitas daripada kuantitas kepada jemaatnya. (Kualitas rohani jauh lebih penting dari pada kuantitas yang tidak memiliki kualitas)

Peran semua orang Kristen:
1. Harus memiliki kerinduan untuk belajar memperdalam pengetahuan dasar pengajaran Iman Kristen.

2. Harus lebih kritis terhadap setiap pengajaran-pengajaran yang diterima dari setiap khotbah maupun renungan-renungan.

Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh. Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya. (2 Petrus 3:17-18)

Yesus Kristus adalah pondasi batu karang yang teguh bagi iman kita.

JANGAN SESAT.

Mengabaikan pengajaran-pengajaran iman Kristen sama dengan membuka celah untuk jatuh dalam kesesatan.

Kompromi dengan kesesatan sama dengan menjadikan diri seteru Allah.

Oleh karena itu, Yakinkan diri kita bahwa kita sudah berada di atas dasar yang benar.

Brother John.

Kamis, 24 Mei 2018

Kehausan Memberitakan Injil

Ketika saya menonton Film ‘Hacksaw Ridge’ bercerita tentang kisah nyata Desmond T Doss (Andrew Garfield), seorang dokter tentara Amerika yang menolak membawa senjata dalam peperangan karena keyakinan yang ia anut. Doss juga dikenal sebagai penentang. Dalam pertempuran Okinawa di era Perang Dunia kedua. Kalimat yang dia ucapkan ketika mencari korban yang masih hidup ditengah-tengah pertempuran "berikan aku satu lagi.......berikan aku satu lagi........" Desmond berhasil mengevakuasi 75 orang tentara (termasuk beberapa tentara Jepang), sendirian, dan tanpa satu pun peluru ia tembakkan. Film ini sangat menggugah hati saya. Melihat betapa banyaknya jiwa yang membutuhkan Injil diluar sana. Serasa kaki ini ingin beranjak meninggalkan asrama untuk memberitakan Injil, bersyukur ada gadget yang bisa menolong untuk membagikan berita Injil. Karena setiap hari saya berdoa "Tuhan berikan satu jiwa kepadaku hari ini untuk mendengar berita Injil dariku".

Bagaimana dengan anda?
Jika ada pertanyaan kepada anda: "Berapa banyak orang yang anda Injili dalam satu hari?" Bagaimana anda menjawab? Mungkin ada yang memasang target menginjili 5 orang dalam satu hari, atau mungkin 10 orang dalam satu hari atau mungkin TIDAK ADA SAMA SEKALI. !?!?!?!?

Memberitakan Injil adalah perintah Tuhan (Markus 16:15). Jadi memberitakan Injil adalah KEHARUSAN setiap orang Kristen sejati. Paulus mengatakan "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah KEHARUSAN bagiku. CELAKALAH aku, jika aku tidak memberitakan Injil (1 Korintus 9:16)

CELAKALAH ORANG YANG TIDAK MEMBERITAKAN INJIL.

Memberitakan Injil tidak harus bergelar.
Memberitakan Injil tidak harus Pendeta atau pengkhotbah keliling atau majelis gereja.
Memberitakan Injil tidak harus menunggu pandai atau terkenal.
Memberitakan Injil tidak harus sekolah teologia atau sekolah Alkitab.
#PARA RASUL ADALAH ORANG-ORANG YANG TIDAK TERPELAJAR Tetapi PETRUS SEKALI BERKOTBAH 3000 ORANG BERTOBAT. Pengkhotbah Kontemporer Puluhan Kali khotbah belum tentu ada satupun yang bertobat!

Apapun jabatan anda, apapun pekerjaan anda. Selama anda mengaku diri bahwa anda adalah Kristen Sejati, maka MEMBERITAKAN INJIL ADALAH TUGAS, KEWAJIBAN dan HAK SEMUA ORANG KRISTEN SEJATI.

Yang menjadi pertanyaan perenungan:
1. Apakah saya sudah memberitakan Injil hari ini?
2. Sudah berapa orang yang mendengar Injil dari saya hari ini?
3. Jika tidak mulai dari sekarang, kapan saya memulai memberitakan Injil?

KEDATANGAN TUHAN YESUS KRISTUS YANG KEDUA KALI SUDAH DEKAT, jangan menjadi "gembala upahan" yang bekerja kalau ada upah. 1 Korintus 9:17-19, "Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, SUPAYA AKU BOLEH MEMENANGKAN SEBANYAK MUNGKIN ORANG."

#bukan sebanyak mungkin menumpuk pujian (popularitas) atau harta benda (kekayaan duniawi)#

Seseorang yang mengasihi Tuhan sungguh-sungguh PASTI akan memiliki kehausan memberitakan Injil, PASTI kakinya tidak akan tenang untuk pergi memberitakan Injil, PASTI mulutnya tidak akan diam untuk memberitakan Injil, PASTI matanya tidak akan terpejam untuk mencari jiwa dan PASTI telinganya tidak akan tertutup untuk mendengarkan jeritan jiwa-jiwa.

Mari kita semua rekan sekerja Allah, bergerak aktif untuk memberitakan Injil. Jangan hanya disibukkan dengan perkara-perkara duniawi yang mengalihkan panggilan utama kita sebagai PEMBAWA KABAR BAIK. Tidak perlu menunggu nanti, nanti, dan nanti. Tetapi SEKARANG.

Seorang pemalas selalu berkata "nanti"
Seorang bodoh selalu berkata "tidak bisa"
Seorang bijak selalu berkata "saya pasti bisa dan saya tidak akan menundanya"

Brother John

Rabu, 23 Mei 2018

Krisis Dalam Kekristenan

Di dalam Matius 24:3-14 Tuhan Yesus memberikan tanda-tanda kedatanganNya yang kedua kalinya. Berdasarkan perikop tersebut saya membaginya menjadi 4 tanda mendasar:

1. Krisis Keamanan
Firman Tuhan jelas menuliskan akan adanya perang dimana-mana. Jika ditafsirkan secara literal maka akan ada perang antar bangsa, perang antar negara. Bahkan mungkin orang-orang kaya akan menghabiskan uangnya untuk membeli keamanan.

2. Krisis Ekonomi
Firman Tuhan jelas bahwa akan ada kelaparan. Kehidupan ekonomi perdagangan akan sangat sulit. Bahkan dikatakan bahwa itu semua baru permulaan.

3. Krisis Pengajaran
Ini yang menjadi masalah di dalam gereja saat-saat ini. Banyak orang Kristen bahkan mahasiswa teologia malas mendalami pengajaran yang menjadi pondasi kekristenan, sehingga mereka menjadi nabi-nabi palsu ditengah-tengah jemaat. Hanya mengajarkan hal-hal praktis sehingga kehidupan rohani mereka seperti rumah yang dibangun di atas dasar pasir.

4. Krisis Kasih
Ketika melihat berita di media sosial, tindak kriminal terjadi dimana-mana. Manusia kehilangan kasih dan kasih itu menjadi dingin. Bahkan tidak sedikit perselisihan sering terjadi di dalam gereja. (Yang menurut sebagian orang perselisihan di dalam gereja itu wajar)

Sebelumnya Tuhan Yesus memberikan peringatan bahwa akan ada banyak penyesat di dalam dunia, khususnya menyesatkan orang-orang percaya. Oleh karena itu Gereja-gereja dituntut untuk berperan aktif di akhir zaman ini, bukan aktif secara intern melainkan aktif secara ekstern. Bukan aktif membangun gedung gereja yang semegah-megahnya melainkan aktif memberitakan Injil. Para Gembala dan Hamba Tuhan ditantang untuk lebih aktif menderita bagi Kristus dan menjangkau jiwa-jiwa.

Krisis akan terjadi dimana-mana, bukan hanya diluar gereja tetapi juga di dalam gereja. Contohnya: Para pemimpin kristen merasa tidak aman dan tidak nyaman jika posisinya kepemimpinannya di geser, Para pemimpin merasa takut kehilangan jabatan dan popularitasnya, Para pemimpin merasa takut kehilangan sumber pendapatan untuk kantong pribadinya.

Ingat: Para hamba Tuhan memiliki peran yang vital menjelang kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali. Bukan hanya duduk berjas dan berdasi dibalik meja kerjanya. (Semua akan diuji mana hamba yang benar dan mana hamba yang jahat)

Dan yang menjadi pertanyaan:
Apakah hamba-hamba Tuhan masa kini sudah sungguh-sungguh melakukan perannya sebagai HAMBA atau bersembunyi dibalik keagungan jubah dan stolanya di belakang mimbar gereja??????

Apakah realita gereja dan para pelayan Tuhan saat ini sudah melakukan tugasnya dengan efektif dan efisien untuk Tuhan atau efektif dan efisien untuk dirinya sendiri??????

Kedatangan Tuhan sudah dekat.
Sungguh ironis jika hamba-hamba Tuhan masa kini mengurung diri di zona nyamannya.

Luther berkata: "Jika Tuhanku saja memakai mahkota duri, masakan aku akan memakai mahkota mawar?".

Brother John.

Tujuh Perkataan Salib (III)

"Kepedulian kepada Maria, IbuNya""

Tujuh perkataan salib yang ketiga ada di dalam Yohanes 19:26-27 “Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!”. Pada saat di salib, Maria ibu Yesus berada dekat dengan salib Yesus bahkan melihat bagaimana Yesus disiksa sampai mati di atas kayu salib.

Fakta bahwa Yesus Kristus menitipkan Maria kepada Rasul Yohanes bukan kepada saudara-saudaraNya sendiri, menunjukkan bahwa pada saat itu saudara-saudaraNya belum bertobat. Saudara-saudaraNya bertobat setelah Dia bangkit dari kematian.

Dengan menitipkan ibuNya kepada Yohanes, maka Yesus menunjukkan bahwa Ia sangat peduli dengan ibuNya setelah kepergianNya.

Dari kisah tersebut kita belajar dalam keadaan berat yang sedang kita alami, kita harus peduli dengan orang-orang yang ada disekitar kita, suami peduli dengan istri dan istri peduli dengan suami, anak peduli dengan orang tua dan orang tua peduli dengan anak, bahkan dengan sesama kita harus menunjukkan bahwa kita mempedulikan mereka, termasuk peduli dengan orang yang membenci kita. Menunjukkan kepedulian bukan dengan perkataan saja melainkan dengan perbuatan kita.

Jadilah berkat bagi orang-orang di sekitar kita bukan menjadi batu sandungan.

Brother John

Selasa, 22 Mei 2018

Tujuh Perkataan Salib (II)

"Jaminan keselamatan bagi seorang penjahat"

Tujuh perkataan salib yang kedua adalah di dalam Lukas 23:43 “Sesungguhnya, hari ini juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus.” Kalimat tersebut merupakan jaminan keselamatan orang jahat yang bertobat. Yesus berkata: "Hari ini juga" penjahat yang bertobat itu akan masuk surga bersama Yesus.

Sesungguhnya keselamatan itu bukan hasil usaha manusia dalam kemampuannya menjalankan aturan-aturan hidup keagamaan, melainkan karya Kristus di atas kayu salib yang dianugerahkanNya kepada umatNya. (Efesus 2:8-9)

Sejahat apapun masa lalu anda, ingatlah bahwa selama anda masih hidup di dunia ini anda memiliki kesempatan untuk berjumpa secara pribadi dengan Tuhan Yesus dan bertobat.

Hidup dan mati ada di tangan Tuhan, dan kematian datang seperti pencuri. Oleh karena itu jangan pernah menunggu "nanti" untuk bertobat tetapi SAAT INI JUGA bertobat. Terimalah Injil yang benar dan BERTOBATLAH.

Setiap orang akan mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan Tuhan.

Jangan menunda untuk meninggalkan hidup keberdosaan anda, jika engkau mendengar suara Tuhan "Hari ini" jangan keraskan hatimu (Ibrani 3:15; 4:7), karena BELUM TENTU ANDA BESOK MASIH BERNAFAS.

Brother John.

Tujuh Perkataan Salib (I)

"Doa pengampunan bagi para musuhNya"

Tujuh perkataan Salib yang pertama adalah di Lukas 23:34 “Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Salah satu contoh yang diberikan Tuhan Yesus Kristus adalah tentang "Pengampunan". Ini merupakan praktek daripada Tuhan Yesus tentang apa yang diajarkan olehNya kepada murid-muridNya (Matius 5:44).

Tuhan Yesus dalam kemanusiaanNya berdoa kepada Allah Bapa supaya mengampuni dosa-dosa orang yang trlah menganiaya bahkan menyalibkan Dia. Sungguh suatu teladan yang sangat luar biasa.

Penerapan Praktis:
Bagaimana kita sebagai orang yang mengaku "orang Kristen" atau "Pengikut Kristus" dalam meneladani teladan Tuhan Yesus tersebut?

Ketika suami atau istri anda selingkuh, apakah anda tetap menyadari bahwa mereka pasangan hidup anda dan senantiasa mendoakan yang terbaik baginya?

Ketika orang tua menolak anda sebagai anaknya, apakah anda masih menganggap mereka sebagai orang tua anda dan berdoa untuk mereka?

Ketika anda sebagai orang tua diterlantarkan oleh anak-anak bahkan direndahkan oleh anak-anak anda, anda tetap mengasihi mereka dan mendoakan yang baik untuk mereka?

Ketika anak menantu anda tidak peduli dengan anda, apakah anda tetap menganggapnya seperti anak anda sendiri dan mendoakan yang terbaik untuknya?

Ketika mertua anda tidak suka dengan anda bahkan membenci anda, apakah anda tetap mengasihi mereka seperti orang tua anda sendiri dan mendoakan mereka?

Ketika teman, kerabat bahkan sahabat anda menghianati anda bahkan meninggalkan anda disaat anda dalam keadaan terpuruk, apakah anda tetap mengasihi mereka dan mendoakan mereka?

Teladan Tuhan Yesus Kristus adalah teladan Kekristenan Sejati. Jika belum ada kasih dan pengampunan dalam hidup anda. Anda BELUM LAYAK disebut PENGIKUT KRISTUS.

Brother John

Minggu, 20 Mei 2018

Kristen Sejati

Kedewasaan rohani sesorang tidak diukur dari usia. Sekalipun dari bayi sudah "beragama" Kristen tetapi belum tentu diselamatkan, rajin gereja tidak menyelamatkan, rajin berpuasa tidak menyelamatkan. Bahkan orang yang sudah melayani di gereja maupun sekolah teologi pun belum tentu diselamatkan. Kebanyakan orang Kristen hanya Kristen identitasnya saja.

Di dalam kandang tidak hanya ada domba (Yohanes 10) tetapi ular beludak (Matius 23:33) juga ada bahkan binatang-binatang lain juga banyak. Domba adalah para pendengar dan pelaku Firman Tuhan sedangkan ular beludak dan binatang-binatang yang lainnya adalah hanya pendengar dan tidak pernah menjadi pelaku Firman Tuhan (Yakobus 1:19-27).

Setiap hari minggu ke gereja untuk apa? Bermain hp atau gadget? Mengisi absen gereja? Dipaksa orang tua? Janjian dengan teman kencan? Pindah tempat tidur? (Ngantuk digereja mendengar pendeta Khotbah) atau melirik lawan jenis untuk dijadikan gebetan?

Bukan berarti saya menyarankan untuk tidak pergi ke gereja melainkan untuk memperbaiki motivasi ketika kita pergi kegereja dan motivasi pelayanan kita, apakah hanya rutinitas saja atau sungguh-sungguh sebagai bentuk ketaatan dan kerinduan kita untuk bersekutu dengan Tuhan Yesus Kristus karena telah beroleh anugerah keselamatan.

Sudah berapa lama kita memiliki identitas agama Kristen? Sejauh mana kita memiliki pengenalan pribadi dengan Tuhan?

Apa itu Kristen yang sejati? Kekristenan yang sejati adalah kekristenan yang semakin hari semakin serupa dengan karakter Kristus. Kehidupan Kristen sejati adalah kehidupan yang bertumbuh, bertumbuh kepada pengenalan akan Tuhan.

Bagaimana dengan hidup kita, Apakah kita semakin serupa dengan karakter Kristus atau karakter setan?

Mari kita menjadi bukan hanya pendengar Firman Tuhan tetapi HARUS menjadi pelaku Firman Tuhan.

Selamat beribadah bagi orang-orang pilihan yang setia.

Brother John

Sabtu, 19 Mei 2018

Tetap Fokus

Tentang penderitaan pasti banyak orang tidak suka dan menghindarinya. Karena rata-rata orang hidupnya ingin berada di zona nyaman dengan memiliki apa saja yang diinginkan hatinya.

Rasul Paulus menulis: Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
Seorang PRAJURIT yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
Seorang OLAHRAGAWAN hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
Seorang PETANI yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya ( 2 Timotius 2:3-6).

Ada 3 contoh profesi yang dipaparkan oleh Paulus. Penderitaan yang dimaksud bukan hanya berbicara penderitaan secara fisik melainkan juga pederitaan secara rohani. Sebagai orang Kristen sejati harus mengalami tekanan dari rohani dari pihak non Kristen sejati.

Tetapi belajar dari nasihat Paulus dalam keadaan menderita seperti apapun tetaplah FOKUS. Seorang prajurit, olahragawan, petani, mereka tetap fokus kepada hasil akhir. Proses yang dilawi tidak mudah tetapi ketika mereka melewari proses dengan baik pasti akan menuai hasil yang terbaik.

Di balik setiap penderitaan dan proses hidup yang kita alami karena Kristus Yesus pasti ada kemuliaan. So, jangan kita menyerah, fokus kepada kekekalan. Jangan kita terombang-ambingkan dengan perkara-perkara duniawi yang bersifat fana.

Hidup hanya satu kali, lakukan yang terbaik untuk menikmati hasil yang terbaik bersama Tuhan Yesus Kristus.

Brother John.

Jumat, 18 Mei 2018

Bangkit Dari Kegagalan

Slogan umum mengatakan bahwa "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda". Saya yakin bahwa kita semua pernah gagal, mungkin gagal dalam pergaulan, gagal dalam rumah tangga, gagal dalam pekerjaan, gagal dalam pendidikan, dan lain sebagainya. Itu semua terjadi karena kita tidak melibatkan Tuhan dalam hidup kita.

Ketika kita mengalami kegagalan dalam hidup ini, hanya ada dua pilihan menyerah atau terus berjuang? Manusia pertama Adam dan Hawa pernah gagal dan jatuh ke dalam dosa (Kej. 3), Petrus pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya yaitu dia tetap menyangkal Tuhan Yesus sekalipun sudah diperingatkan (Mat 26:75), dan masih banyak lagi. Tetapi satu hal yang perlu kita tahu bahwa rancangan dan rencana Tuhan dalam kehidupan kita TIDAK PERNAH GAGAL. Janji Tuhan ya dan amin. (Ayub 42:2)

Tuhan tidak melihat seberapa sering kita gagal, tetapi Tuhan ingin melihat seberapa sering kita bangkit dari kegagalan kita. Kegagalan bukanlah akhir dari segala-galanya.

Dibalik setiap perjuangan pasti ada hasilnya entah cepat atau lambat. Mungkin saat ini ketika kita mengikut Tuhan Yesus Kristus, kita melewati padang gurun kehidupan, jangan pernah menyerah karena tidak selamanya kita akan berjalan di padang gurun, Tuhan menyediakan padang rumput yang hijau bagi kita orang-orang yang setia.

Selama kita masih hidup di dunia ini, kita masih memiliki banyak kesempatan. Andalkan Tuhan dalam setiap rencana hidup kita. Prinsip hidup saya: "Saya tidak menunggu kesempatan datang kedua kali tapi saya harus menciptakan kesempatan berkali-kali".

Brother John

Kamis, 17 Mei 2018

Hanya Rutinitas??

Ibadah merupakan bagian dari kehidupan rohani orang-orang percaya. Setiap akhir pekan orang-orang Kristen sibuk persiapan untuk "melayani Tuhan". Setiap minggu absen digereja, rajin ke gereja, melayani Tuhan, belajar Firman Tuhan, memuji Tuhan bahkan memberikan persembahan dan persepuluhan kepada Tuhan. Itu merupakan serangkaian kegiatan ibadah yang tertulis di dalam Firman Tuhan. Memang itu semua adalah perintah Tuhan dan jelas tertulis di dalam Alkitab.

Pertanyaannya:
1. Apakah ibadah kita sungguh-sungguh berkenan kepada Tuhan?
2. Serangkaian Ibadah yang kita lakukan itu hanya sebagai ritunitas saja atau sungguh-sungguh kewajiban kita sebagai orang percaya?

Kepada umat Israel Allah mengecam ibadah mereka. Yesaya 1:13-14: Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya.

Mengapa Allah membenci ibadah mereka? Karena mereka menjalankan ibadah nya dengan penuh kemunafikan. Terlihat seolah-olah baik di dalam ibadah tetapi setelah keluar bait Allah hidupnya jauh lebih buruk daripada orang yang tidak mengenal Tuhan. Seperti misalnya masih mabuk-mabukkan, merokok, berjudi, suka memaki, selingkuh, membenci saudaranya, suka berselisih paham, iri hati, tidak mengasihi sesama, suka menipu.

Oleh karena itu Tuhan membenci rutinitas yang hanya menajiskan bait Allah.
Apa yang berkenan kepada Tuhan: PERTOBATAN YANG SEJATI! Pertobatan jauh lebih penting daripada kehidupan yang "SOK ROHANI".

Yesaya 1:16 Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat.

Apa itu pertobatan sejati:
1. Percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat -Roma 10:9
2. Menyadari bahwa kita adalah orang yang berdosa
3. Melangkahkan kaki untuk menanggalkan dan meninggalkan dosa
4. Membenci perbuatan-perbuatan dosa (manusia lama) - Efesus 4:17-32
5. Menghasilkan buah pertobatan dalam hidup barunya (buah roh) - Galatia 5:22-23

Percuma kita secara lahiriah dilihat orang lain sebagai orang yang rohani, hebat dalam pelayanan padahal di dalam dirinya busuk dan penuh kemunafikan seperti kuburan yang dari luar nampak indah tetapi dalamnya bangkai busuk (Matius 23:27).

Ibadah yang sejati: Roma 12:1-2 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Tuhan tidak mencari orang yang pandai bernyanyi untuk memimpin pujian, Tuhan tidak mencari orang yang pandai bicara untuk berkhotbah, Tuhan tidak mencari orang yang pandai doktrin untuk mengajar umatNya, Tuhan tidak mencari orang bergelar atau berpendidikan untuk menyampaikan InjilNya, Tetapi Tuhan mencari orang yang sungguh-sungguh mau bertobat dari dosanya dan siap dipakai menjadi alatNya.

Mari kita sama-sama belajar, menghadap Tuhan dengan ketulusan dan takut akan Dia.
Jangan menajiskan bait Tuhan dan pelayanan Tuhan dengan kemunafikan.

Brother John.

Rabu, 16 Mei 2018

Bom Dosa

Berbicara tentang dosa tidak akan ada habisnya, bahkan ada yang mengatakan: "Kita sudah diselamatkan buat apa membicarakan tentang dosa? Itu tidak penting dan lebih baik bicara tentang anugerah dan berkat Tuhan". Sungguh ironis terhadap orang yang mengatakan seperti itu. Tidak sedikit orang Kristen yang "merasa" sudah diselamatkan sehingga memandang remeh dosa.

Memang pengampunan dan anugerah Tuhan kepada orang yang percaya adalah sempurna sehingga status kita bukan hamba dosa lagi melainkan anak Allah, akan tetapi bukan berarti dengan status kita sebagai anak Allah maka kita mempermainkan pengampunan dan kasih karunia dari Tuhan dengan bebas berbuat dosa (Roma 6:1-2).

Esensi dosa menandakan ketidakberdayaan kita sebagai manusia sehingga Tuhan menghendaki supaya kita manusia yang lemah menjauhi dosa dan mengarahkan hidup dan kebergantungan hanya kepada Tuhan.

Mungkin ada yang mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki keyakinan akan Keselamatan tetapi jika hidupnya tetap berkubang di dalam dosa maka saya meragukan keselamatannya. Atau mungkin keselamatan dalam dirinya hanya khayalan karena jiwanya sakit.

Seseorang yang sudah tinggal dan hidup di dalam Tuhan pasti akan membenci dosa dan tidak kompromi dengan dosa karena Roh kudus akan memimpin hidupnya kepada kebenaran (Yoh 16:13). Jadi kalau hidupnya tidak berada di dalam kebenaran, pasti bukan Roh Kudus yang memimpin hidupnya.

Dosa seperti sebuah bom waktu yang nampaknya kecil tetapi memiliki akibat yang dahsyat (Yak 1:15), bukan hanya menghancurkan manusia secara jasmani tetapi juga membinasakan secara rohani. Satu dosa saja cukup mengantarkan seseorang masuk ke dalam neraka.

Dosa tidak dapat dianggap sepele, hubungan manusia dengan Tuhan rusak karena dosa (Yesaya 59:1-2). Manusia kehilangan kemuliaannya karena dosa (Roma 3:23). Tuhan Yesus Kristus harus mengorbankan diriNya sendiri karena dosa manusia.

Allah membenci dosa, kalau kita berani mengaku sebagai anak Allah sudah seharusnya kita juga membenci dosa. Dosa mengintip dan mencari kesempatan untuk menghancurkan, hanya menunggu waktu (Kej. 4:7). Dosa bukan untuk dipikirkan atau direnungkan saja melainkan harus dijauhi.

Jangan pernah memberi kesempatan dosa untuk meledakkan hidup kita, putuskan setiap kabel yang menghubungkan setiap elemen hidup kita kepada perangkat dosa. Mari kita semua sama-sama berjuang melawan dosa.

1 Yohanes 3:5-6  Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.
Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.

Brother John.

Selasa, 15 Mei 2018

Teror Dosa

Akhir-akhir ini sedang gencar isu terorisme. Secara manusiawi memang tampak menakutkan bagi beberapa orang. Tetapi menurut saya masih ada yang lebih berbahaya dan mengerikan dari pada teror bom yaitu TEROR DOSA. Dosa meneror manusia dari waktu ke waktu dengan tujuan membinasakan manusia.

Ketika dosa meneror hidup anda/ umat Allah (Kej 4:7; 1 Ptr 5:8).
Pertanyaannya:
1. Apakah anda berkompromi dan menikmati dosa itu sampai saat ini?
2. Apakah anda masih tunduk kepada dosa atau sudah benar-benar tunduk kepada Allah? (Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan)

Ingat:
-Jangan pernah kompromi dengan dosa.
-Tuhan Mahatahu (Sehebat apapun anda menyembunyikan dosa anda, Tuhan tahu).
-Neraka sudah mendekat jadi janganlah kita munafik.

Rasul Paulus menuliskan bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23) dan semua manusia telah jatuh dalam kuasa dosa (Roma 3:23). Dosa meneror manusia sejak manusia pertama. Dosa menjadi sumber kehancuran umat manusia.

Ingat bahwa Sifat dosa:
1. Dosa secara frontal bertentangan dengan karakter, tujuan, rencana dan kehendak Allah.
2. Dosa itu bersifat multiplikasi baik secara kualitatif maupun kuantitatif
3. Dosa bersifat universal

Oleh karena itu sebagai orang-orang yang setia, Tuhan menghendaki supaya:
1. Setiap orang bukan hanya berdoa tetapi juga berjaga-jaga (Mat 26:41)
2. Tunduk hanya kepada Otoritas Ilahi dan melawan Iblis (Yakobus 4:7)
3. Mendekat kepada Allah dan sucikan hati (Yakobus 4:8) -bukan "sok" suci-

Jangan mengatakan bahwa anda takut dengan teror dunia sedangkan disatu sisi anda menikmati dosa yang sebenarnya meneror anda setiap waktu dan lebih membahayakan bagi hidup anda.

Brother John

Minggu, 13 Mei 2018

Keyakinan Keselamatan

Karena kasih-Nya yang begitu besar, maka Allah harus berinkarnasi menjadi manusia supaya umat-Nya memperoleh keselamatan yang kekal (Yoh 1:1-14; Lih juga Matius 1:21). Keselamatan kekal memiliki harga termahal yaitu dengan kematian Yesus Kristus Anak Tunggal Allah Bapa yang membayar lunas dosa umat-Nya diatas kayu salib. Tidak ada keselamatan di luar Tuhan Yesus Kristus.

Tetapi tidak sedikit orang Kristen yang sampai saat ini masih "merasa" dibayang-bayangi ketakutan akan dosa sehingga keyakinan akan keselamatan di dalam dirinya pun mulai goyah. Ketika seseorang ragu akan keselamatannya sama artinya meragukan pengorbanan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat. Sesungguhnya orang seperti itu tidak memiliki iman yang sejati. Sehingga hal tersebut menjadikan seseorang berusaha dengan kekuatannya sendiri untuk mempertahankan keselamatan dalam dirinya. Banyak hal dilakukan manusia supaya memperoleh keselamatan, bahkan manusia menciptakan agama supaya melalui agama tersebut mereka menemukan keselamatan. Saya tegaskan bahwa agama Tidak Menyelamatkan hidup anda dari dosa.

Agama Kristen pun tidak menyelamatkan tetapi di dalam atau melalui agama Kristen kita dapat mengerti tentang jalan kepada keselamatan yaitu pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus. Iman pun tidak menyelamatkan, melainkan HANYA TUHAN YESUS KRISTUS yang KEPADA-NYA KITA BERIMAN, Dialah satu-satunya yang menyelamatkan kita. Iman bukan merupakan hasil usaha kita melainkan anugerah Allah yang dijadikan sebagai SARANA untuk kita memperoleh keselamatan. (Roma 12:3 dan 1 Kor 12:9)

Pertanyaannya:
1. Seberapa yakin anda akan keselamatan dalam hidup anda? Apa yang membuat anda yakin?
2. Apakah dengan beragama Kristen dan mengatakan bahwa anda percaya Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat satu-satunya sudah cukup meyakinkan diri anda bahwa anda telah memperoleh keselamatan kekal?
3. Apakah dengan rajin kegereja, rajin berpuasa dan rajin membaca Kitab Suci menandakan bahwa anda memiliki keselamatan kekal atau hanya menjadi rutinitas saja karena identitas anda beragama Kristen?
4. Apakah dengan sekolah Teologia dan banyaknya doktrin yang mengisi otak anda sudah menjamin keselamatan hidup anda?
5. Apakah anda yakin anda sudah memiliki iman yang sejati?

Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia (Yesus Kristus), ia WAJIB hidup SAMA SEPERTI Kristus telah hidup. (1 Yohanes 2:6)

Keselamatan sejati hanya kasih karunia (anugerah) Tuhan.

Brother John.

Sabtu, 12 Mei 2018

Arti Hidup

Pemazmur menulis: "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap" (Mazmur 90:10)

Yakobus mengatakan bahwa hidup itu seperti uap, hanya sesaat dan seketika juga lenyap (Yak. 4:14). Istilah Jawa mengatakan: "Urip ing donya mung mampir ngombe" artinya "hidup di dunia hanya mampir minum". Kehidupan manusia di bumi ini sangat singkat.

Penderitaan pasti dialami semua manusia sebagai akibat dosa, kematian pun akan dialami. Tujuan akhir hidup manusia hanya ada dua yaitu surga dan neraka. Anda pasti kemana? Tidak sedikit manusia lebih mementingkan perkara duniawi daripada perkara kekal sorgawi.

Ketika manusia menyadari bahwa hidup di dunia ini sangat singkat. Apa yang seharusnya dilakukannya?
1. Menyadari bahwa Allah saja yang berkuasa atas kehidupan dan kematian
2. Menanggalkan dan meninggalkan hal duniawi yang membuat jauh dr Tuhan
3. Memfokuskan diri kepada sang Pencipta sebagai sumber hidup

Arti hidup adalah ketika Yesus Kristus menjadi sumber hidup.
Jalani hidup dengan ucapan syukur, Nikmati apa yang menjadi bagian hidup saudara. Lakukan apa yang Tuhan mau bukan apa yang kita mau karena kita hidup bukan karena kehendak bebas kita tetapi kita hidup hanya oleh kasih karunia Tuhan.
Sekalipun kita memulai hidup kita di dunia ini dengan tangisan, tetapi akhirilah hidup ini dengan senyuman.

Brother John

BUKTI KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS

BUKTI-BUKTI KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS 1. Yesus Lahir Seperti Manusia Lainnya. Yesus lahir dari seorang wanita (Galatia 4:4). Kenyataa...