"Pengakuan Iman Rasuli"
Pada kesempatan kali ini kita akan sama-sama belajar tentang butir-butir Pengakuan Iman Rasuli.
Untuk melawan aliran-aliran sesat yang sudah berkembang dalam jemaat mula-mula (seperti Gnostik dan Doketisme) bapa-bapa gereja menyusun rumusan Pengakuan Iman Rasuli. Tidak jelas sejak kapan Pengakuan Iman Rasuli dirumuskan, namun dalam surat Uskup Mercellus dari Ankyra yang hidup tahun AD 340 ditemukan kutipan rumusan Pengakuan Iman Rasuli tersebut dalam bahasa Yunani. Oleh Rufinus (meninggal AD 410) teksnya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan diberi judul Symbolum Apostolorum (Pengakuan Iman Para Rasuli) dan dibacakan dalam gereja-gereja Roma Khatolik. Sampai sekarang telah menjadi milik seluruh gereja di dunia.
Rumusan "Pengakuan Iman Rasuli" disebut Pengakuan karena berbentuk suatu pernyataan “Aku” dan disebut Pengakuan Iman karena si “Aku” ini menyatakan “Percaya” (Beriman). Dalam bahasa Arab disebut “Syahadat” dari kata “Asyhadu” artinya “Aku mengaku” atau “Aku Bersaksi”. Dan orang yang bersaksi atau mengaku ini disebut “Syahid”.
12 Pasal Pengakuan Iman Rasuli:
1. Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan bumi.
2. Dan kepada Yesus Kristus AnakNya Yang Tunggal, Tuhan Kita.
3. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
4. Yang menderita sengsara dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan mati dan dikuburkan turun ke dalam kerajaan maut.
5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.
6. Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.
7. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
8. Aku percaya kepada Roh Kudus.
9. Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan Orang Kudus
10. Pengampunan Dosa.
11. Kebangkitan Tubuh.
12. dan Hidup Yang Kekal.
Bentuk dari Pengakuan Iman ini dapat kita katakan sebagai bentuk pengakuan yang berpolakan Tritunggal, yaitu :
a. Butir 1 Mengenai Allah, Bapa dan KaryaNya.
b. Butir 2 – 7 mengenai Yesus Kristus (Firman Allah) dan KaryaNya.
c. Butir 8 -12 mengenai Roh Kudus (Roh Allah) dan KaryaNya.
Salah satu keunikan Alkitab dan kekristenan adalah deklarasi Allah Tritunggal, Allah itu Satu Esensi (Hakikat) dan Tiga Personal. Keesaan Allah dinyatakan sebagai esensi-Nya atau keberadaan-Nya, sedangkan keragaman-Nya diekspresikan dalam tiga Personal.
Keunikan ini paling sulit diterima dan dipahami karena sifatnya yang supra rational (melampaui akal manusia) namun hal tersebut bukan berarti bertentangan dengan rasio (non contra rational).
Peran unik Allah Tritunggal melalui Alkitab sangat jelas sejak Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, sehingga memberikan pencerahan (enlightenment) bagi kita. Kunci untuk memahami peran Allah Tritunggal:
1. Kita harus kembali kepada Alkitab sebagai sumber pengajaran itu sendiri.
2. Kita harus menyadari bahwa kebenaran berasal dari Sang Pencipta, bukan ciptaan sehingga diperlukan sikap rendah hati.
3. Allah menyingkapkan diri-Nya dengan cara progressive revelation (pengwahyuan secara bertahap, makin lama makin jelas, bukan tiba-tiba turun dari langit).
Melalui Alkitab, Allah mendeklarasikan Diri sebagai Allah yang Esa (Ul.6: 4-5), IA pula memberitahu kita bahwa sejak permulaan ciptaan, bahkan sejak kekekalan Allah di dalam diriNya sendiri ada sebagai tiga personal (jamak, Kej. 1:26-27 yang memperlihatkan “KITA” menunjukkan posisi yang setara). Ada dalam tiga personal berbeda, tetapi bukan Allah yang dibagi tiga. (Ketiga personal itu adalah Esa dan tidak terpisahkan)
Alkitab secara utuh menggambarkan peran aktif Allah Tritunggal. Bila Allah tidak memperkenalkan Dirinya, maka tidak ada seorangpun yang mampu mengenal Allah yang Sejati.
Allah Bapa : Mencipta (Creator), kalau Allah tidak mencipta, maka tidak ada segala sesuatu yang ada.
Anak (Yesus Kristus-Firman) : Menebus (Redeemer), kalau Anak tidak menebus manusia berdosa maka tidak ada seorangpun yang bisa kembali kepada Allah Bapa.
Roh Kudus : Mewahyukan (Revealer), kalau Roh Kudus tidak mewahyukan maka tidak ada seorangpun yang bisa memiliki Firman untuk mengenal Bapa melalui Anak.
- Allah Bapa, Anak, Roh Kudus sama-sama mencipta (Bapa menjadi personal utama);
- Allah Bapa, Anak, Roh Kudus sama-sama menebus (Anak [Yesus Kristus] menjadi personal utama);
- Allah Bapa, Anak, Roh Kudus sama-sama mewahyukan (Roh Kudus menjadi personal utama).
Brother John
Tidak ada komentar:
Posting Komentar