II TIMOTIUS 4:7
I.
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Kehidupan kekristenan adalah seperti sebuah pertandingan.
Kehidupan kita merupakan tempat bergumul, berusaha, berjuang dan juga merupakan
tempat untuk menguji kesetiaan kita sebagai orang percaya. Dunia ini bukanlah
suatu tempat yang indah dan menyenangkan yang dalam pandangan kita hanya
melihat bahwa hidup itu tanpa bertanding dan berlari. Banyak tantangan, banyak pergumulan dalam
hidup kita yang harus dihadapi. Tantangan itu bisa dating dari luar (lingkungan
kita) atau bisa juga tantangan itu datang dari dalam diri kita sendiri.
B. Konteks
Historis
Konteks Historis Umum
a.
Penulis : Rasul Paulus.
b.
Tahun penulisan : ± 67 M[1]
c.
Tujuan
penulisan : Surat ini secara
khusus ditujukan kepada Timotius,
anak rohani Paulus yang menjadi gembala muda di Efesus. Surat ini mendorong dan
memberi instruksi kepada Timotius di dalam pekerjaannya sebagai gembala dan
permintaan Paulus kepada Timotius untuk segera pergi ke Roma (1:4; 4:9, 21),
dengan maksud supaya Paulus beroleh penghiburan karena pergaulannya yang karib
dengan Timotius.
d.
Tempat
penulisan : di Roma, dalam masa
penahanan Paulus yang kedua.
e.
Latar
belakang penulisan surat :
Bab ini mencatat pesan
terakhir dari pena Paulus. Tak lama setelah mendiktekan kata-kata ini, Paulus menjadi martir untuk
penyebab Kristus. Hal ini tidak
mengherankan, karena
kita temukan dalam bab ini pribadi yang intens untuk
kesetiaan Timotius kepada Tuhan dan Paulus
tercinta. Ada empat peringatan dalam bab ini yang harus diperhatikan oleh semua orang percaya.[2]
1. Konteks Historis Khusus
a.
Pribadi-pribadi
yang terlibat.
1. Paulus :
Paulus (awalnya bernama Saulus dari Tarsus) atau Rasul Paulus, (3 Masehi–67 Masehi) diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran
dan perumusan ajaran kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran Yesus Kristus.[3]
Paulus memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalam Perjanjian
Baru di Alkitab Kristen sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin (Filipi 3:5), yang berkebudayaan Yunani (helenis) dan warga negara Romawi. Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia (sekarang di Turki), dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel (Kis. 22:3). Pada masa mudanya, ia hidup
sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama
Yahudi (Kis. 26:5). Mulanya
ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sesudah
pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus
Kristus (Kis. 9).
2. Timotius : Timotius adalah putra dari seorang
perempuan Yahudi bernama Eunike, dan ayahnya adalah seorang Yunani (Kis. 16:1).
Sewaktu kecil ia tidak disunat (adat Yahudi), sehingga Paulus mendorongnya
untuk disunat supaya dapat diterima oleh orang-orang YahudI dan Ia ditahbiskan
(I Tim. 4:14) dan kemudian pergi bersama Paulus mengabarkan Injil ke daerah Phrygia, Galatia, Mysia, Troas, Filipi, Veria, dan Korintus. Ibunya, Eunike, dan neneknya, Lois, dipuji
karena kesalehan dan iman mereka (II Tim. 1:5), yang mengindikasikan bahwa
mereka telah menjadi Kristen. Timotius sendiri dipuji oleh Paulus karena
pengetahuan alkitabiahnya (pada abad pertama umumnya Septuaginta) dan dikatakan telah mengenal kitab suci
sejak kecil (II Tim 3:15).
C. Konteks
Sastra
1.
Konteks
Jauh
Didalam
perikop sebelumnya, Paulus menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai
orang Kriaten, khususnya dalam menghadapi ajaran-ajaran sesat. Pertandingan
yang harus dilakukan disebut pertandingan iman, karena iman adalah yang
memberikan kekuatan perjuangan itu dan iman adalah sekaligus kekayaan yang
harus dipelihara dalam pertandingan itu.[4]
Pertandingan iman itu disebut pertandingan yang benar (I Timotius 6:12), karena
ada pertandingan-pertandingan lain yang tidak benar, misalnya yang dilakukan
oleh guru-guru palsu (I Timotius 6:5). Paulus memberikan perintah kepada
Timotius, supaya sungguh-sungguh melakukan tugas itu. Karena Paulus menyadari
bahwa dirinya sebentar lagi akan mati (ayat 6)
2.
Konteks
dekat
Paulus
memberi contoh tentang perjuangannya dan sekaligus mengingatkan Timotius dan
memerintahkannya untuk melakukan perjuangan iman demi meraih hidup yang kekal.
Paulus mengatakan bahwa iman harus diperjuangkan semumur hidup (garis akhir)
dan iman itu juga yang akan memberikan kekuatan bagi sipejuang didalam
pertandingan itu. Dan puncak daripada segala sesuatu bagi Paulus adalah mahkota
kebenaran yang ada di hadapannya (ayat 8).
3.
Garis
besar perikop
1.
Pendahuluan
(ay. 1)
2.
Perintah
Paulus kepada Timotius (ay. 2-5)
3.
Kesaksian
pelayanan Paulus (ay. 6-8)
II.
EXEGESIS
A. PENYELIDIKAN
2 Timotius 4:7 - Aku telah mengakhiri
pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara
iman. (ITB)
2 Timoty 4:7 - I have fought a good fight, I
have finished my course, I have kept the faith (NIV)
2 Timotius 4:7 - to\n kalo\n a)gw=na
h)gw/nismai, to\n dro/mon tete/leka, th\n pi/stin teth/rhka:
2 Timotius 4:7 - Tón kalón agoóna eegoónismai
Tón drómon tetéleka Teén
pístin teteéreeka.
Ayat
ini di bagi menjadi 3 bagian klausa kalimat:
1.
to\n kalo\n a)gw=na h)gw/nismai
Tón kalón agoóna eegoónismai , Aku telah
mengakhiri pertandingan yang
baik
Kata
kalo\n (kalón) berasal dari kata dasar kalo\$ (kalós)yang berarti ‘baik’, karena mendapat deklensi/ kata
sandang akusative (pembatas yang menandai atau akhir dari tindakan) maskulin tunggal
yang menunjuk kepada identitas tertentu[5]
menjadi to\n kalo\n (ton kalón) yang berarti ‘baik itu’ kata ‘itu’ yang menunjuk kepada
obyek tertentu, dan menekankan kepada kualitas itu sendiri dan yang dimaksud
disini adalah Paulus sendiri yang menyelesaikan pertandingan/ perlombaannya dengan baik. Kata a)gw=na (agoóna) berasal dari kata dasar a)gw=n (agoón) adalah kata benda yang berarti ‘perlombaan,
pertandingan, dan pergumulan’.[6]
a)gw=n (agoón) menjadi a)gw=na (agoóna), itu berarti kata dasar yang mendapat kata sandang
nominative maskulin jamak,[7]
artinya menjadi ‘perlombaan-perlombaan, pertandingan-pertandingan, atau pergumulan-pergumulan’,
a)gw=n (agoón) juga dapat dikatakan menunjuk kepada setiap
perlombaan yang menuntut pengerahan tenaga, jadi dapat ditafsirkan bahwa banyak
pertandingan atau pergumulan yang dihadapi oleh Paulus dengan perjuangan yang
sangat keras. Sedangkan kata h)gw/nismai (egonismai) adalah kata kerja yang memiliki arti ‘aku
telah mencapai’, dan kata ini digunakan: untuk bersaing dengan lawan,
pertarungan, perjuangan, dengan kesulitan
dan bahaya untuk berusaha dengan semangat
berat, berusaha: untuk
mendapatkan sesuatu dari berjuang.
Secara harfiah (untuk
bersaing untuk hadiah), kiasan (untuk bersaing dengan musuh), atau kasus genitif
(untuk berusaha
untuk mencapai sesuatu): - pertarungan, tenaga kerja sungguh-sungguh, berusaha.[8] Berarti kata kerja h)gw/nismai (egonismai) memperjelas kata a)gw=na (agoona), kata “telah” adalah modus yang
berbentuk indikatif yaitu modus yang menegaskan realita dari tindakan dari
posisi pembicara.[9]
Paulus sudah menyelesaikan
pertandingan-pertandingan atau pergumulan-pergumulannya dengan baik dalam
hidupnya. Versi Inggris NIV -- "Aku telah berjuang dalam perjuangan yang
baik". Ketika meninjau kembali hidupnya bersama Allah, Paulus sadar bahwa
ajalnya sudah dekat (ayat 2Tim 4:6) dan
melukiskan hidup Kristennya dengan istilah berikut: Paulus memandang hidup
Kristen sebagai "suatu peperangan", bahkan satu-satunya perjuangan
yang layak. Pertandingan-pertandingan yang telah dihadapi Paulus diantaranya: berperang
melawan Iblis (Ef 6:12), melawan
keburukan orang Yahudi dan kafir (2Tim 3:1-5; Rom 1:21-32; Gal 5:19-21), melawan
Yudaisme (Kis 14:19; 20:19;
Gal 5:1-6), melawan
antinomisme dan kebejatan dalam gereja (2Tim 3:5; 2Tim 4:3; Rom 6:1-23; 1Kor 5:1; 6:9-10;
2Kor 12:20-21),
melawan guru-guru palsu (ayat 2Tim 4:3-5; Kis 20:28-31; Rom 16:17-18), melawan
pemutarbalikan Injil (Gal 1:6-12), melawan
keduniawian (Rom 12:2) dan melawan
dosa (Rom 6:1-23; Rom 8:13; 1Kor 9:24-27).
2.
to\n dro/mon tete/leka
Tón
drómon tetéleka , Aku telah mencapai garis akhir
Kata dro/mon (dromon)berasal dari kata dasar dro/mo$ (dromos) yang berarti lintasan (perlombaan),[10]
telew ton dro/mon (teleo ton dromon) berarti mencapai
garis akhir. Kata ini juga mendapat deklensi atau kata sandang akusative
maskulin tunggal yang menunjuk kepada identitas tertentu. Sedangkan kata tete/leka
(teteleka) yang memiliki arti ‘mengacu juga untuk melakukan seperti yang diperintahkan, dan umumnya melibatkan
gagasan waktu, untuk
melakukan tindakan terakhir yang melengkapi
proses, untuk mencapai, memenuhi’ kata ini
menegaskan kata to\n dro/mon (ton dromon). Baik kata kerja maupun kata benda yang dipakai adalah
sama. Paulus menggunakan waktu lampau “fought,
finished, dan kept” dalam NIV, sebab ujungnya sudah kelihatan dengan nyata. Dapat ditafsirkan bahwa Paulus telah mencapai garis akhir dari apa yang
telah menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan.
3.
th\n pi/stin teth/rhka
Teén
pístin teteéreeka , Aku telah memelihara iman
Kata pi/stin (pistin) adalah kata benda berasal dari kata dasar pi/sto$ (pistos) yang berarti ‘setia, dapat dipercaya, handal,
beriman.[11] Kata
lain pi/sti$ (pistin) berarti ‘iman, kepercayaan, keyakinan, iman Kristen; kekuatan
iman’. Jadi th\n pi/stin (ten pistin) adalah kata dasar yang mendapat tambahan kata sandang
akusative feminim tunggal, yang menunjuk secara khusus adalah imannya Paulus. Sedangkan
kata teth/rhka (teteéreeka) dari kata dasar threw (tereo) yang diartikan mematuhi,
menaruh perhatian terhadap; mengawasi menawan; menyimpan; mempertahankan,
memelihara. Paulus telah (sudah selesai) mempertahankan imannya (dalam konteks
ini bisa dimaksudkan bahwa Paulus sebagai penjaga dan penatalayan, telah
memelihara Injil, harta yang telah dipercayakan ke dalam pengawasannya itu).[12]
B. TAFSIRAN
SECARA HURUFIAH
Aku Paulus, telah mengakhiri pertandingan-pertandingan yang baik, aku
Paulus telah menyelesaikannya sampai
garis akhir, dan aku Paulus telah memelihara iman (Injil).
C. IMPLIKASI
TEOLOGIS
1.
Sebagai
orang percaya harus berani menghadapi segala sesuatu yang bertentangan dengan
Firman Allah (2 Tim. 4:2).
2.
Sebagai
orang percaya harus menyelesaikan tanggung jawabnya dalam melayani Tuhan (2
Tim. 4:5).
3.
Sebagai
orang percaya harus mempertahankan iman. (2 Tim 4:7)
4.
Sebagai orang
percaya harus selalu berjuang muntuk mendapatkan mahkota kebenaran (2 Tim.
4:8).
D. KESIMPULAN
Dalam ayat ini Paulus menyimpulkan kehidupan dan pelayanannya. Dua gambar di sini adalah atletik: Seperti pegulat ditentukan atau petinju, ia telah berjuang pertarungan yang bagus; dan, Seperti pelari, ia selesai balapan seumur hidup berkemenangan. Dia telah menyimpan aturan dan pantas hadiah (lihat Kisah Para Rasul 20:24; Filipi 3: 13-14). Gambar ketiga adalah bahwa dari pelayan yang setia menjaga 'setoran bosnya: "Saya telah memelihara iman" (2 Timotius 4: 7). Paulus menggunakan gambar ini sering di surat pastoralnya. Hal ini membesarkan hati untuk dapat melihat kembali dan tidak menyesal. Paulus tidak selalu populer, juga tidak biasanya ia nyaman; tapi dia tetap setia. Itulah yang benar-benar dihitung.[13] Menyelesaikan pertandingan yang baik, melayani sampai garis akhir dan memelihara apa yang menjadi jaminan bagi kita orang-orang percaya yaitu iman untuk mendapatkan mahkota kebenaran.
Dalam ayat ini Paulus menyimpulkan kehidupan dan pelayanannya. Dua gambar di sini adalah atletik: Seperti pegulat ditentukan atau petinju, ia telah berjuang pertarungan yang bagus; dan, Seperti pelari, ia selesai balapan seumur hidup berkemenangan. Dia telah menyimpan aturan dan pantas hadiah (lihat Kisah Para Rasul 20:24; Filipi 3: 13-14). Gambar ketiga adalah bahwa dari pelayan yang setia menjaga 'setoran bosnya: "Saya telah memelihara iman" (2 Timotius 4: 7). Paulus menggunakan gambar ini sering di surat pastoralnya. Hal ini membesarkan hati untuk dapat melihat kembali dan tidak menyesal. Paulus tidak selalu populer, juga tidak biasanya ia nyaman; tapi dia tetap setia. Itulah yang benar-benar dihitung.[13] Menyelesaikan pertandingan yang baik, melayani sampai garis akhir dan memelihara apa yang menjadi jaminan bagi kita orang-orang percaya yaitu iman untuk mendapatkan mahkota kebenaran.
E. DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Budiman, R. Tafsiran Alkitab Surat-surat Pastoral. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1984.
Gering, Howard M. Analisa Alkitab. Pemantang Siantar: Percetakan Indonesia Medan,
1962.
Newman, Barclay M. Kamus Yunani-Indonesia untuk Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1994.
Pantoro, Budyo. Dasar-dasar Bahasa Yunani Perjanjian Baru. Malang: Sekolah Tinggi
Alkitab Nusantara, 2010.
Pantoro, Budyo. Sintaksis Bahasa Yunani perjanjian Baru. Malang: Sekolah Tinggi
Alkitab Nusantara, 2008.
The Bible Exposition
Commentary. Copyright © 1989 oleh Chariot
Victor Publishing, dan jejak Cook Komunikasi Ministries. PC
Bible Study V5.
Wiersbe Expository
Garis di Perjanjian
Baru. Copyright © 1992 oleh Chariot Victor
Publishing, jejak dari Cook Komunikasi Ministries.
All rights reserved. PC Bible Study V5.
http://alkitab.sabda.org/strong.php?id=75 , diunduh 16 Sept. 2015, pukul 16.40.
[1] Howard M. Gering, Analisa
Alkitab, (Pemantang Siantar: Percetakan Indonesia Medan, 1962) 70.
[2] Wiersbe Expository Garis
di Perjanjian Baru. Copyright © 1992 oleh
Chariot Victor Publishing,
jejak dari Cook Komunikasi
Ministries. All rights reserved. PC Bible Study V5.
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Paulus_dari_Tarsus ,
diunduh 15 Sept. 2015, Pukul 16.00.
[4] R. Budiman, Tafsiran Alkitab
Surat-surat Pastoral, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984) 63.
[5] Budyo Pantoro, Dasar-dasar Bahasa
Yunani Perjanjian Baru, (Malang: Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2010)
25.
[6] Barclay M. Newman, Kamus
Yunani-Indonesia untuk Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994)
3.
[7] Budyo Pantoro, Dasar-dasar Bahasa
Yunani Perjanjian Baru, (Malang: Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2010)
28.
[8] http://alkitab.sabda.org/strong.php?id=75 , diunduh 16 Sept. 2015, pukul 16.40.
[9] Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa
Yunani perjanjian Baru, (Malang: Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2008) 9.
[10] Barclay M. Newman, Kamus
Yunani-Indonesia untuk Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994)
44.
[11] Ibid. 133.
[12] John Stott, Seri pemahaman dan
penerapan amanat Alkitab masa kini 2 Timotius, (Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Kasih, 2008) 140.
[13] The Bible Exposition Commentary.
Copyright © 1989
oleh Chariot Victor Publishing, dan jejak
Masak Komunikasi Ministries. PC Bible Study V5.
Wow keren
BalasHapus