Kamis, 21 September 2017

2 TIMOTIUS 4:7



II TIMOTIUS 4:7



I.                   PENDAHULUAN

A.    Pengantar

Kehidupan kekristenan adalah seperti sebuah pertandingan. Kehidupan kita merupakan tempat bergumul, berusaha, berjuang dan juga merupakan tempat untuk menguji kesetiaan kita sebagai orang percaya. Dunia ini bukanlah suatu tempat yang indah dan menyenangkan yang dalam pandangan kita hanya melihat bahwa hidup itu tanpa bertanding dan berlari.  Banyak tantangan, banyak pergumulan dalam hidup kita yang harus dihadapi. Tantangan itu bisa dating dari luar (lingkungan kita) atau bisa juga tantangan itu datang dari dalam diri kita sendiri.



B.     Konteks Historis

Konteks Historis Umum

a.       Penulis                         : Rasul Paulus.

b.      Tahun penulisan          : ± 67 M[1]

c.       Tujuan penulisan         : Surat ini secara khusus ditujukan kepada Timotius, anak rohani Paulus yang menjadi gembala muda di Efesus. Surat ini mendorong dan memberi instruksi kepada Timotius di dalam pekerjaannya sebagai gembala dan permintaan Paulus kepada Timotius untuk segera pergi ke Roma (1:4; 4:9, 21), dengan maksud supaya Paulus beroleh penghiburan karena pergaulannya yang karib dengan Timotius.

d.      Tempat penulisan        : di Roma, dalam masa penahanan Paulus yang kedua.

e.       Latar belakang penulisan surat           :

Bab ini mencatat pesan terakhir dari pena Paulus. Tak lama setelah mendiktekan kata-kata ini, Paulus menjadi martir untuk penyebab Kristus. Hal ini tidak mengherankan, karena kita temukan dalam bab ini pribadi yang intens untuk kesetiaan Timotius kepada Tuhan dan Paulus tercinta. Ada empat peringatan dalam bab ini yang harus diperhatikan oleh semua orang percaya.[2]



1.      Konteks Historis Khusus

a.       Pribadi-pribadi yang terlibat.

1.      Paulus                   : Paulus (awalnya bernama Saulus dari Tarsus) atau Rasul Paulus, (3 Masehi–67 Masehi) diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan ajaran kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran Yesus Kristus.[3] Paulus memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin (Filipi 3:5), yang berkebudayaan Yunani (helenis) dan warga negara Romawi. Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia (sekarang di Turki), dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel (Kis. 22:3). Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi (Kis. 26:5). Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus Kristus (Kis. 9).



2.      Timotius               : Timotius adalah putra dari seorang perempuan Yahudi bernama Eunike, dan ayahnya adalah seorang Yunani (Kis. 16:1). Sewaktu kecil ia tidak disunat (adat Yahudi), sehingga Paulus mendorongnya untuk disunat supaya dapat diterima oleh orang-orang YahudI dan Ia ditahbiskan (I Tim. 4:14) dan kemudian pergi bersama Paulus mengabarkan Injil ke daerah Phrygia, Galatia, Mysia, Troas, Filipi, Veria, dan Korintus. Ibunya, Eunike, dan neneknya, Lois, dipuji karena kesalehan dan iman mereka (II Tim. 1:5), yang mengindikasikan bahwa mereka telah menjadi Kristen. Timotius sendiri dipuji oleh Paulus karena pengetahuan alkitabiahnya (pada abad pertama umumnya Septuaginta) dan dikatakan telah mengenal kitab suci sejak kecil (II Tim 3:15).



C.    Konteks Sastra

1.      Konteks Jauh

Didalam perikop sebelumnya, Paulus menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai orang Kriaten, khususnya dalam menghadapi ajaran-ajaran sesat. Pertandingan yang harus dilakukan disebut pertandingan iman, karena iman adalah yang memberikan kekuatan perjuangan itu dan iman adalah sekaligus kekayaan yang harus dipelihara dalam pertandingan itu.[4] Pertandingan iman itu disebut pertandingan yang benar (I Timotius 6:12), karena ada pertandingan-pertandingan lain yang tidak benar, misalnya yang dilakukan oleh guru-guru palsu (I Timotius 6:5). Paulus memberikan perintah kepada Timotius, supaya sungguh-sungguh melakukan tugas itu. Karena Paulus menyadari bahwa dirinya sebentar lagi akan mati (ayat 6)



2.      Konteks dekat

Paulus memberi contoh tentang perjuangannya dan sekaligus mengingatkan Timotius dan memerintahkannya untuk melakukan perjuangan iman demi meraih hidup yang kekal. Paulus mengatakan bahwa iman harus diperjuangkan semumur hidup (garis akhir) dan iman itu juga yang akan memberikan kekuatan bagi sipejuang didalam pertandingan itu. Dan puncak daripada segala sesuatu bagi Paulus adalah mahkota kebenaran yang ada di hadapannya (ayat 8).



3.      Garis besar perikop

1.      Pendahuluan (ay. 1)

2.      Perintah Paulus kepada Timotius (ay. 2-5)

3.      Kesaksian pelayanan Paulus (ay. 6-8)

II.                EXEGESIS

A.    PENYELIDIKAN

2 Timotius 4:7 - Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (ITB)



2 Timoty 4:7 - I have fought a good fight, I have finished my course, I have kept the faith (NIV)



2 Timotius 4:7 - to\n kalo\n a)gw=na h)gw/nismai, to\n dro/mon tete/leka, th\n pi/stin teth/rhka:



2 Timotius 4:7 - Tón kalón agoóna eegoónismai Tón drómon tetéleka Teén

pístin teteéreeka.

                  

                   Ayat ini di bagi menjadi 3 bagian klausa kalimat:

1.    to\n kalo\n a)gw=na h)gw/nismai

Tón kalón agoóna eegoónismai , Aku telah mengakhiri pertandingan yang

baik

Kata kalo\n (kalón) berasal dari kata dasar kalo\$ (kalós)yang berarti ‘baik’, karena mendapat deklensi/ kata sandang akusative (pembatas yang menandai atau akhir dari tindakan) maskulin tunggal yang menunjuk kepada identitas tertentu[5] menjadi to\n kalo\n (ton kalón) yang berarti ‘baik itu’ kata ‘itu’ yang menunjuk kepada obyek tertentu, dan menekankan kepada kualitas itu sendiri dan yang dimaksud disini adalah Paulus sendiri yang menyelesaikan pertandingan/ perlombaannya dengan baik. Kata a)gw=na  (agoóna) berasal dari kata dasar a)gw=n (agoón) adalah kata benda yang berarti ‘perlombaan, pertandingan, dan pergumulan’.[6] a)gw=n (agoón) menjadi a)gw=na (agoóna), itu berarti kata dasar yang mendapat kata sandang nominative maskulin jamak,[7] artinya menjadi ‘perlombaan-perlombaan, pertandingan-pertandingan, atau pergumulan-pergumulan’, a)gw=n (agoón)  juga dapat dikatakan menunjuk kepada setiap perlombaan yang menuntut pengerahan tenaga, jadi dapat ditafsirkan bahwa banyak pertandingan atau pergumulan yang dihadapi oleh Paulus dengan perjuangan yang sangat keras. Sedangkan kata h)gw/nismai (egonismai) adalah kata kerja yang memiliki arti ‘aku telah mencapai’, dan kata ini digunakan: untuk bersaing dengan lawan, pertarungan, perjuangan, dengan kesulitan dan bahaya untuk berusaha dengan semangat berat, berusaha: untuk mendapatkan sesuatu dari berjuang.

Secara harfiah (untuk bersaing untuk hadiah), kiasan (untuk bersaing dengan musuh), atau kasus genitif (untuk berusaha untuk mencapai sesuatu): - pertarungan, tenaga kerja sungguh-sungguh, berusaha.[8] Berarti kata kerja h)gw/nismai (egonismai) memperjelas kata a)gw=na (agoona), kata “telah” adalah modus yang berbentuk indikatif yaitu modus yang menegaskan realita dari tindakan dari posisi pembicara.[9] Paulus sudah menyelesaikan pertandingan-pertandingan atau pergumulan-pergumulannya dengan baik dalam hidupnya. Versi Inggris NIV -- "Aku telah berjuang dalam perjuangan yang baik". Ketika meninjau kembali hidupnya bersama Allah, Paulus sadar bahwa ajalnya sudah dekat (ayat 2Tim 4:6) dan melukiskan hidup Kristennya dengan istilah berikut: Paulus memandang hidup Kristen sebagai "suatu peperangan", bahkan satu-satunya perjuangan yang layak. Pertandingan-pertandingan yang telah dihadapi Paulus diantaranya: berperang melawan Iblis (Ef 6:12), melawan keburukan orang Yahudi dan kafir (2Tim 3:1-5; Rom 1:21-32; Gal 5:19-21), melawan Yudaisme (Kis 14:19; 20:19; Gal 5:1-6), melawan antinomisme dan kebejatan dalam gereja (2Tim 3:5; 2Tim 4:3; Rom 6:1-23; 1Kor 5:1; 6:9-10; 2Kor 12:20-21), melawan guru-guru palsu (ayat 2Tim 4:3-5; Kis 20:28-31; Rom 16:17-18), melawan pemutarbalikan Injil (Gal 1:6-12), melawan keduniawian (Rom 12:2) dan melawan dosa (Rom 6:1-23; Rom 8:13; 1Kor 9:24-27).



2.    to\n dro/mon tete/leka

Tón drómon tetéleka , Aku telah mencapai garis akhir

Kata dro/mon (dromon)berasal dari kata dasar dro/mo$ (dromos) yang berarti lintasan (perlombaan),[10] telew ton dro/mon (teleo ton dromon) berarti mencapai garis akhir. Kata ini juga mendapat deklensi atau kata sandang akusative maskulin tunggal yang menunjuk kepada identitas tertentu. Sedangkan kata tete/leka (teteleka) yang memiliki arti mengacu juga untuk melakukan seperti yang diperintahkan, dan umumnya melibatkan gagasan waktu, untuk melakukan tindakan terakhir yang melengkapi proses, untuk mencapai, memenuhi kata ini menegaskan kata to\n dro/mon (ton dromon). Baik kata kerja maupun kata benda yang dipakai adalah sama. Paulus menggunakan waktu lampau “fought, finished, dan kept” dalam NIV, sebab ujungnya sudah kelihatan dengan nyata. Dapat ditafsirkan bahwa Paulus telah mencapai garis akhir dari apa yang telah menjadi tugas dan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan.



3.   th\n pi/stin teth/rhka

Teén pístin teteéreeka , Aku telah memelihara iman

Kata pi/stin (pistin) adalah kata benda berasal dari kata dasar pi/sto$ (pistos) yang berarti ‘setia, dapat dipercaya, handal, beriman.[11] Kata lain pi/sti$ (pistin) berarti ‘iman, kepercayaan, keyakinan, iman Kristen; kekuatan iman’. Jadi th\n pi/stin (ten pistin) adalah kata dasar yang mendapat tambahan kata sandang akusative feminim tunggal, yang menunjuk secara khusus adalah imannya Paulus. Sedangkan kata teth/rhka (teteéreeka) dari kata dasar threw (tereo) yang diartikan mematuhi, menaruh perhatian terhadap; mengawasi menawan; menyimpan; mempertahankan, memelihara. Paulus telah (sudah selesai) mempertahankan imannya (dalam konteks ini bisa dimaksudkan bahwa Paulus sebagai penjaga dan penatalayan, telah memelihara Injil, harta yang telah dipercayakan ke dalam pengawasannya itu).[12]

B.     TAFSIRAN SECARA HURUFIAH

Aku Paulus, telah mengakhiri pertandingan-pertandingan yang baik, aku Paulus telah menyelesaikannya sampai garis akhir, dan aku Paulus telah memelihara iman (Injil).



C.    IMPLIKASI TEOLOGIS

1.      Sebagai orang percaya harus berani menghadapi segala sesuatu yang bertentangan dengan Firman Allah (2 Tim. 4:2).

2.      Sebagai orang percaya harus menyelesaikan tanggung jawabnya dalam melayani Tuhan (2 Tim. 4:5).

3.      Sebagai orang percaya harus mempertahankan iman. (2 Tim 4:7)

4.      Sebagai orang percaya harus selalu berjuang muntuk mendapatkan mahkota kebenaran (2 Tim. 4:8).



D.    KESIMPULAN

Dalam ayat ini Paulus menyimpulkan kehidupan dan pelayanannya. Dua gambar di sini adalah atletik: Seperti pegulat ditentukan atau petinju, ia telah berjuang pertarungan yang bagus; dan, Seperti pelari, ia selesai balapan seumur hidup berkemenangan. Dia telah menyimpan aturan dan pantas hadiah (lihat Kisah Para Rasul 20:24; Filipi 3: 13-14). Gambar ketiga adalah bahwa dari pelayan yang setia menjaga 'setoran bosnya: "Saya telah memelihara iman" (2 Timotius 4: 7). Paulus menggunakan gambar ini sering di surat pastoralnya. Hal ini membesarkan hati untuk dapat melihat kembali dan tidak menyesal. Paulus tidak selalu populer, juga tidak biasanya ia nyaman; tapi dia tetap setia. Itulah yang benar-benar dihitung.[13] Menyelesaikan pertandingan yang baik, melayani sampai garis akhir dan memelihara apa yang menjadi jaminan bagi kita orang-orang percaya yaitu iman untuk mendapatkan mahkota kebenaran.


E.     DAFTAR KEPUSTAKAAN



Budiman, R. Tafsiran Alkitab Surat-surat Pastoral. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984.

Gering, Howard M. Analisa Alkitab. Pemantang Siantar: Percetakan Indonesia Medan, 1962.

Newman, Barclay M. Kamus Yunani-Indonesia untuk Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994.

Pantoro, Budyo. Dasar-dasar Bahasa Yunani Perjanjian Baru. Malang: Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2010.

Pantoro, Budyo. Sintaksis Bahasa Yunani perjanjian Baru. Malang: Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2008.

The Bible Exposition Commentary. Copyright © 1989 oleh Chariot Victor Publishing, dan jejak Cook Komunikasi Ministries. PC Bible Study V5.

Wiersbe Expository Garis di Perjanjian Baru. Copyright © 1992 oleh Chariot Victor Publishing, jejak dari Cook Komunikasi Ministries. All rights reserved. PC Bible Study V5.

http://alkitab.sabda.org/strong.php?id=75 , diunduh 16 Sept. 2015, pukul 16.40.

https://id.wikipedia.org/wiki/Paulus_dari_Tarsus , diunduh 15 Sept. 2015, Pukul 16.00.



[1] Howard M. Gering, Analisa Alkitab, (Pemantang Siantar: Percetakan Indonesia Medan, 1962) 70.
[2] Wiersbe Expository Garis di Perjanjian Baru. Copyright © 1992 oleh Chariot Victor Publishing, jejak dari Cook Komunikasi Ministries. All rights reserved. PC Bible Study V5.
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Paulus_dari_Tarsus , diunduh 15 Sept. 2015, Pukul 16.00.
[4] R. Budiman, Tafsiran Alkitab Surat-surat Pastoral, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1984) 63.
[5] Budyo Pantoro, Dasar-dasar Bahasa Yunani Perjanjian Baru, (Malang: Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2010) 25.
[6] Barclay M. Newman, Kamus Yunani-Indonesia untuk Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994) 3.
[7] Budyo Pantoro, Dasar-dasar Bahasa Yunani Perjanjian Baru, (Malang: Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2010) 28.
[8] http://alkitab.sabda.org/strong.php?id=75 , diunduh 16 Sept. 2015, pukul 16.40.
[9] Budyo Pantoro, Sintaksis Bahasa Yunani perjanjian Baru, (Malang: Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara, 2008) 9.
[10] Barclay M. Newman, Kamus Yunani-Indonesia untuk Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994) 44.
[11] Ibid. 133.
[12] John Stott, Seri pemahaman dan penerapan amanat Alkitab masa kini 2 Timotius, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008) 140.
[13] The Bible Exposition Commentary. Copyright © 1989 oleh Chariot Victor Publishing, dan jejak Masak Komunikasi Ministries. PC Bible Study V5.


1 komentar:

BUKTI KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS

BUKTI-BUKTI KEMANUSIAAN YESUS KRISTUS 1. Yesus Lahir Seperti Manusia Lainnya. Yesus lahir dari seorang wanita (Galatia 4:4). Kenyataa...